Scroll untuk baca artikel
Berita

Dinkes P2KB Sumenep Konsolidasi Data untuk Kesehatan Masyarakat

Avatar
9
×

Dinkes P2KB Sumenep Konsolidasi Data untuk Kesehatan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
SEREMONI. Para tenaga kesehatan Kabupaten Sumenep berfoto bersama usai menerima penghargaan dalam Pertemuan Validasi Data Sasaran dan Cakupan Penemuan Kasus, di Hotel Myze, 26-27 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)
SEREMONI. Para tenaga kesehatan Kabupaten Sumenep berfoto bersama usai menerima penghargaan dalam Pertemuan Validasi Data Sasaran dan Cakupan Penemuan Kasus, di Hotel Myze, 26-27 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Di tahun 2025 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) setempat menggelar forum strategis bertajuk Pertemuan Validasi Data Sasaran dan Cakupan Penemuan Kasus.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah terukur untuk memperkuat sistem pencegahan serta pengendalian berbagai penyakit di wilayah tersebut.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Agenda berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 26 hingga 27 Mei 2025, dan dipusatkan di Hotel Myze.

Lebih dari 300 tenaga medis dari berbagai lapisan unit layanan kesehatan turut ambil bagian, mulai dari rumah sakit hingga tingkat desa.

Baca Juga :  Puan Maharani Sambangi Ponpes Darut Thayyibah Legung Timur

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasyah menyampaikan, bahwa kegiatan ini bukan sebatas pertemuan formal biasa. Ia menyebut validasi data sebagai elemen vital dalam membangun fondasi kebijakan kesehatan yang tepat dan efektif.

“Yang kita bahas di sini bukan sekadar deretan angka, melainkan dasar dari arah kebijakan. Data yang presisi akan menunjukkan titik-titik rawan kesehatan yang butuh penanganan. Ini adalah cara kita mengantisipasi kemungkinan krisis kesehatan sebelum terjadi,” ucap Ellya, Selasa (27/5).

Baca Juga :  Sumenep Zona Kuning, Disdik Sumenep Rencanakan KBM PTM Penuh Berlangsung Pertengahan Bulan Juli

Forum ini menjadi wadah kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan.

Para kepala puskesmas, dokter, bidan koordinator, perawat koordinator, serta petugas surveilans dan imunisasi dari desa maupun pondok pesantren turut hadir untuk merumuskan strategi bersama.

Peserta diajak mengevaluasi capaian program selama tahun 2024, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi, serta merancang pendekatan baru untuk menyongsong tantangan di tahun mendatang.

“Topik-topik yang kita bahas mencakup evaluasi program surveilans dan imunisasi, penanganan anak Zero Dose, penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), komunikasi risiko, serta verifikasi data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Termasuk pula isu penyakit menular baru yang terus berkembang,” ungkapnya memaparkan.

Baca Juga :  Final! PKB Raih 2 Kursi di DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 14, Ini Hasilnya

Sebagai penguat diskusi, hadir pula pemateri dari Puskesmas Guluk-Guluk yang selama ini dikenal sebagai pelopor dalam penguatan program surveilans di tingkat puskesmas.

Menurut Ellya, kondisi geografis dan keberagaman sosial-budaya di Sumenep menuntut pendekatan kesehatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap data lapangan.

“Melalui pertemuan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Sumenep tidak bersikap reaktif terhadap persoalan kesehatan. Kita memilih bergerak lebih awal untuk mencegah sebelum terjadi,” tukasnya.***