PAMEKASAN, MaduraPost – Menciptakan suasana tertib, aman dan keselamatan tentu tidak mudah. Apalagi saat suasana pandemi Covid-19 belum lenyap dari Indonesia.
Mengantisipasi melonjaknya penderita Covid-19, gabungan TNI-Polri harus turun tangan mengggelar PAM lebaran hari Raya Idul Fitri 1442 H.
PAM lebaran dipimpin langsung oleh Anggota Koramil Serda Ali Sahbana bersama dua anggotanya juga dua petugas kepolisian dari Polsek Palengaan yang berelokasi di simpang tiga Barisan Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan.
Malam lebaran Hari Raya Idul Fitri merupakan malam kebahagian bagi umat muslim. Namun, terkadang bagi sebagian anak muda mengaplikasikan arti dari lebaran bertolak belakang dengan arti sebenarnya.
Takbir keliling dianggap suatu solusi dan cara untuk melampiaskan kebahagiaannya. Namun kenyataannya dilapangan, bukan lafdzul Jalalah yang digaungkan. Melainkan, musik Disco, DJ dan sambil joget ria kesurupan yang tidak memperhatikan keselamatan.
Kenyataan tersebut mengakibatkan risih dan jalanan macet. Sehingga, banyak pengguna jalan yang hendak berbelanja atau silaturrahim menggerutu.
Pantauan Madurapost.net salah seorang anggota Koramil 0826/08 Palengaan Serda Ali Sahbana berhasil pukul mundur satu mobil yang hendak melaju ke daerah perkotaan.
“Putar balik, putar balik, putar balik. Tidak boleh melakukan takbir keliling. Silahkan kalau mau takbir ke Masjid dan Mushalla. Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19,” teriak Babinsa yang bertugas di Desa Panaan ini dengan tegasnya. Rabu, (12/05/2021).
Pimpinan PAM lebaran Serda Ali Sahbana mengatakan, saat ini pemerintah berjuang keras memberantas wabah Covid-19 yang sudah setahun lebih lamanya. Kata Ali, warga tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
“Imbauan pemerintah wajib mematuhi prokes. Jika hendak silaturrahmi tetap mematuhi prokes. Menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, memakai masker,” imbaunya.