SAMPANG, MaduraPost – Forkopimcam Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura menggelar rapat koordinasi bersama para kepala sekolah terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman tokoh masyarakat Aba Gunjak, Desa Pamolaan, Sabtu (6/9/2025).
Acara dihadiri unsur Forkopimcam, Korbid Camplong, Direktur Yayasan Babur Rizki Eko Haryono, serta para kepala sekolah se-Kecamatan Camplong.
Danramil Camplong, Kapten Inf Purbo, menegaskan bahwa koordinasi ini penting untuk menyamakan langkah agar program MBG berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran.
“Sudah ada pendaftaran, tetapi ditemukan adanya kelebihan kuota yang tidak sesuai dengan penerima manfaat. Hal ini perlu kita benahi bersama agar distribusi benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Menurut data, jumlah penerima manfaat MBG di Kecamatan Camplong mencapai lebih dari 21 ribu orang, terdiri dari sekitar 4 ribu ibu hamil dan 16 ribu siswa mulai tingkat SD, SMP, SMA, hingga santri pondok pesantren.
Kapten Purbo menegaskan perlunya verifikasi ketat melalui Babinsa dan Satgas Pengawas Internal (SPPI) untuk mencegah penyalahgunaan program.
“Kami memastikan harus ada SK SPPI, kesiapan dapur, serta data penerima manfaat yang diverifikasi di lapangan. Dengan begitu, saat launching MBG, semua sudah siap,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dari rencana 7 dapur MBG yang akan beroperasi di Camplong, saat ini terdapat 11 hingga 12 pendaftar, namun hanya 3 dapur yang benar-benar siap, yakni di Desa Tambaan, Taddan, dan Darmatanjung.
“Dapur yang belum memenuhi persyaratan tetap bisa gugur meski sudah mendaftar. Jarak dan jumlah penerima manfaat harus benar-benar terukur,” tambahnya.
Kapten Purbo mengingatkan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan kebijakan langsung dari Presiden RI yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Harapan kami, MBG di Kecamatan Camplong berlangsung kondusif, aman, dan tepat sasaran. Dengan begitu, perintah Presiden untuk menyediakan makan bergizi gratis benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya siswa dan ibu hamil,” pungkasnya.***






