Scroll untuk baca artikel
Daerah

Bupati Bangkalan Ditolak Saat Massa Geruduk DPRD

Avatar
20
×

Bupati Bangkalan Ditolak Saat Massa Geruduk DPRD

Sebarkan artikel ini
Massa menghalau bupati bangkalan saat demo di gedung dprd (foto: Suryadi Arfa/MaduraPost).

BANGKALAN, MaduraPost Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus di depan Gedung DPRD Bangkalan, Senin, 1 September 2025, berlangsung ricuh. Ketegangan memuncak saat massa menolak kehadiran Bupati Bangkalan yang dikabarkan akan menemui mereka.

Suasana panas berawal dari saling dorong antarpeserta aksi. Saat isu kedatangan bupati merebak, demonstran sontak berteriak menolak keras. Mereka menilai kehadiran kepala daerah itu tidak relevan dengan substansi tuntutan yang mereka sampaikan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Selama November, Polres Bangkalan Berhasil Bongkar 15 Kasus Penyalahgunaan Narkoba

“Kami tetap konsisten dengan tuntutan. Aksi ini adalah suara mahasiswa untuk rakyat. Kami ingin wakil rakyat benar-benar mendengar, bukan sekadar formalitas,” kata Rival, koordinator lapangan aksi.

Mahasiswa membawa sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset, menolak kenaikan tunjangan DPR, menolak kenaikan pajak, serta menyoroti kedisiplinan anggota DPRD Bangkalan.

Baca Juga :  Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan Meningkat Signifikan

Ketua DPRD Bangkalan, Deddy Yusuf, mengaku menyesalkan kericuhan dan penolakan terhadap bupati. Namun ia memastikan seluruh aspirasi mahasiswa akan ditampung dan diteruskan ke DPR RI.

“Alhamdulillah, meski sempat terjadi ketegangan, aksi tetap terkendali. Dari lima tuntutan yang disuarakan, tiga di antaranya ditujukan langsung ke DPRD Bangkalan dan akan kami tindak lanjuti,” ujar politisi PKB tersebut.

Baca Juga :  Warga Negara Asing Ikuti Vaksinasi Gratis yang Diselenggarakan oleh Kejari Bangkalan