SAMPANG, MaduraPost – Setelah sempat heboh dikalangan publik lantaran didepan rumah Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Sampang berkibar salah satu diduga bendera negara dari eropa (Jerman), akhirnya Kepala Desa Gunung Eleh tersebut memberikan klarifikasi.
Dalam klarifikasinya disebuah group, Ahmad Muhtadin selaku Kepala Desa Gunung Eleh mengatakan, dirinya tidak mengetahui kalau tiang didepan rumahnya berkibar bendera Jerman.
“Mohon maaf rekan2 media, terkait adanya bendera jerman yg terliat di depan rumah saya, perlu saya klarifikasi pertama saya tdk tau kalo bendera jerman yg trrpasang di depan rumah saya, setelah saya tau langsung saya menyuruh utk menurunkan bendera itu, yg kedua dimana2 yg namax bendera biasax terbuat dr kain tp yg ada di depan rumah saya itu terbuat dr benner, mgkn krn sdh mnjadi kebiasaan anak2 muda yg ada di gunungeleh setiap kali ada event spt halx piala eropa ato dunia pasti biasax byk bersebaran benner2 pemain bola n jg bendera (yg bukan dr kain) yg ada depan rumah masing2 sesuai dg negara yg didukungx,” katanya dalam sebuah klarifikasi dengan menambahkan emoticon tangan seolah minta maaf, Rabu Selasa (22/06/2021).
Kades yang biasa disapa Bun Ahmad tersebut mengungkapkan, kalau dirinya tidak usah diragukan lagi jiwa nasionalismenya sesaat setalah mendapatkan salah satu komen di group tersebut.
“Dalam hal ini saya tidak pernah menyuruh (Baca : pasang bendera), karena biasnya cuma poster2 para pemain, itu karena ketidak mengertian dari anak2 muda, bahwa pengibaran bendera asing dilarang, jadi dalam hal ini bukan pembangkangan kpd NKRI, tapi semata2 karena ada piala eropa dan bendera itu bukan terbuat dari kain,” imbuhnya.
Meski begitu publik masih penasaran dengan keaslian bendera tersebut. Apakah itu banner yang diprinting atau terbuat dari kain. Bahkan hoirul juga mengomentari hal tersebut. Ia meyakini kalau bendera tersebut terbuat dari kain.
“Kalau dari banner kayaknya gak mungkin. Saya liat kalau dari foto ketika tidak diterpa angin persis seperti bendera yang dari kain,” ucapnya.
Tanggapan berbeda dilontarkan oleh Hanafi, menurutnya bendera tersebut bisa jadi dibuat dari banner printing.
“Ada kok banner yang lemes kayak kain,” selorohnya.