PAMEKASAN, MaduraPost – Dalam acara Simposium Kepemimpinan yang digelar Aliansi BEM Pamekasan di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan dihadiri oleh empat bakal calon Bupati Pamekasan. Sabtu (29/06/24).
Dalam acara tersebut, semua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan berkompetisi di Pilkada Pamekasan 2024 menyampaikan gagasan tentang pemimpin ideal sesuai dengan dinamika yang terjadi di Kabupaten Pamekasan.
Bacabup Pamekasan yang hadir dalam acara tersebut adalah RB Fattah Jasin, KH Kholilurrahman, Firman Syah Ali dan Rudi Susanto.
Salah satu problem yang terjadi di Kabupaten Pamekasan adalah kelangkaan pupuk disaat musin tanam. Sehingga setiap bakal calon pemimpin yang akan maju sebagai pemimpin di Kabupaten Pamekasan harus bisa memberikan solusi terhadap persoalan tersebut.
Menyikapi hal tersebut, ada perbedaan pendapat antara RB Fattah Jasin dan KH Kholilurrahman terkait kelangkaan pupuk di Kabupaten Pamekasan.
Menurut RB Fattah Jasin, Kelangkaan pupuk bukan hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan, tapi hampir di seluruh Indonesia. Sehingga masalah pupuk tidak bisa hanya disikapi dengan melihat problem yang terjadi di Pamekasan.
“Pemerintah daerah sudah mengusulkan ke gubernur sesuai pagu dan kebutuhan, gubernur juga mengusulkan ke pemerintah pusat, tapi ternyata yang turun melalui distributor tidak sesuai dengan yang diusulkan, jadi memang jatah yang diberikan pemerintah pusat memang kurang,” Kata Fattah jasin.
Selain itu, Fattah Jasin menilai bahwa kelangkaan pupuk di petani juga disebabkan karena adanya permainan ditingkat pendistribusian, mulai distributor, kios hingga ke kelompok tani.
Berbeda dengan KH Kholilurrahman yang mengatakan bahwa stok pupuk di Kabupaten Pamekasan mencukupi, tetapi adanya permainan sejumlah oknum yang menyebabkan pendistribusian ke petani tidak sesuai.
Lantas KH.Kholilurrahman menceritakan saat dirinya menjabat Bupati Pamekasan yang saat itu terjadi penyelundupan pupuk bersubsidi sebanyak dua truk yang hendak dijual keluar Pamekasan namun berhasil digagalkan.
“Adanya oknum yang bermain dalam hal pendidtribusian pupuk perlu kita awasi bersama, mulai distributor, kios hingga kelompok tani, sehingga jatah pupuk ke petanin tidak bocor,” Kata KH.Kholilurrahman.






