Scroll untuk baca artikel
Berita

Antara Berburu dan Berebut! Warga Desa Jaddung Sumenep Ricuh Saat Ambil Bantuan di Kantor PT POS

Avatar
4
×

Antara Berburu dan Berebut! Warga Desa Jaddung Sumenep Ricuh Saat Ambil Bantuan di Kantor PT POS

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto : TANGKAPAN LAYAR. Kericuhan warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Sumenep, saat ricuh ketika berebut ambil bantuan di PT POS setempat. (Istimewa For MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Baru-baru ini sebuah video viral tersebar di media sosial tentang suasana pencairan bantuan bagi warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ricuh. Selasa, 29 November 2022.

Video amatir kericuhan tersebut hingga kini beredar di grup-grup aplikasi perpesanan instan alias WhatsApp. Pada sejumlah video yang beredar sejak Senin (28/11/2022) kemarin, terlihat puluhan warga Jaddung menggeruduk Kantor PT POS Pragaan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Para warga tampak berdesakan dengan warga desa lain, memenuhi halaman hingga ke dalam ruang Kantor PT POS Pragaan.

Di mana, warga mendatangi Kantor PT POS Pragaan menuntut pencairan bantuan yang menjadi haknya.

Sebab, para warga menerima informasi mendapatkan bantuan dari Pemerintah, namun tidak menerima undangan pencairan yang berlangsung di Kantor PT POS.

“Bantuan BBM kisruh, Jaddung, Jaddung. Di data ada, ternyata tidak dapat undangan, kisruh, kisruh,” kata seorang pria yang mengambil salah satu video yang beredar dan viral tersebut, Selasa (29/11).

Pada video tersebut terdengar pula masyarakat menuntut agar pihak Kantor PT POS mencairkan bantuan warga Desa Jaddung lebih dulu ketimbang penerima dari desa lain.

Baca Juga :  Bocah 8 Tahun di Sumenep Diperkosa Ayah Tiri, Pelaku Kabur Hingga Korban Trauma Berat

Bahkan, ada juga teriakan warga yang melarang pihak PT POS mencairkan bantuan milik penerima yang lain.

“Tidak boleh panggil (penerima) yang lain, harus Jaddung,” cetus warga.

“Jaddung duluan,” timpal warga yang lain.

Hal serupa juga diungkapkan pengambil video, dan tampaknya menjadi penerima bantuan.

“Harus selesai hari ini Jaddung, baik yang menerima undangan maupun yang tidak menerima undangan,” ucapnya.

Terpisah, menanggapi video yang beredar, Executive Manager Kantor Cabang PT POS Sumenep, Nur Lailiana mengatakan, warga yang menggeruduk Kantor POS Pragaan itu adalah penerima bantuan yang tidak mendapatkan undangan.

“Ada sejumlah masyarakat yang tidak mendapat undangan, padahal kami selama ini sudah bekerja sama dengan pemerintah desa (untuk menyampaikan undangan itu, red),” kata Nur Lailiana saat dikonfirmasi awak media.

Menurut, pihak PT POS sudah menyampaikan undangan bagi penerima bantuan kepada Pemerintah Desa setempat yakni empat hari sebelum jadwal pencairan.

Baca Juga :  Terminal Arya Wiraraja Sumenep Resmi Beroperasi dengan Fasilitas Modern

Sebab itu, pihaknya juga bertanya-tanya mengapa ada sebagian warga yang masih belum menerima undangan tersebut hingga jadwal pencairan bantuan.

“Kami juga tidak tahu kenapa kok masih ada yang belum mendapat undangan,” ungkap Laili.

Meski sebagian warga Jaddung datang tak membawa undangan, faktanya pihak PT POS tidak mempersulit mereka. Laili menyatakan, bahwa pihaknya tetap melayani pencairan bantuan.

“Kami tetap melayani biarpun tak bawa undangan. Kami cek KTP-nya, di data kami kan ada data normatif,” terang Laili.

Hanya saja, karena proses pengecekan menggunakan KTP sedikit lama, akhirnya sempat terjadi kekisruhan.

“Karena data kami banyak, pengecekannya agak lama. Yang ada datanya di situ kami bayarkan, alhamdulilah ada sepuluh orang sudah clear,” jelas Laili.

Sementara Kepala Desa Jaddung, Kusnadi membantah jika undangan dari Kantor PT POS untuk pencairan bantuan tidak diantarkan kepada warganya yang menjadi penerima.

“Bukan tak dibagikan, semua (penerima, red) saat ini sudah ada di Kantor POS. Itu sudah. Semua sesuai jumlah (penerima, red),” kata Kusnadi ketika dikonfirmasi awak media.

Pihaknya mengakui, bahwa undangan memang tak langsung diantarkan semua kepada setiap penerima bantuan. Alasannya, karena terkendala hujan.

“Iya (undangan belum sampai, red) karena malam itu kendalanya hujan. Tapi paginya dibagikan semua,” jelas Kusnadi.

“Alhamdulillah sudah selesai semua dengan jumlah 802,” kata dia lebih lanjut.***