SUMENEP, MaduraPost – Viral warga Dusun Gunung Lanjang, Desa Bringin, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dianiaya oleh anak seorang polisi. Kamis, 31 Maret 2022.
Dia (korban) adalah Mohammad Sulhan (21), yang mengalami tindakan penganiayaan pada Rabu (30/3/2022) sekitar pukul 12.30 WIB di area pemandian Sumber Talaja Dusun Giring barat, Desa Giring, Kecamatan Manding.
Sementara pelaku diketahui bernama Rega (19), warga Desa Kacongan, Kecamatan Kota. Hasil pantauan MaduraPost di lapangan, Rega disebut-sebut merupakan anak salah satu anggota polisi yang pernah bertugas di wilayah hukum Polsek Manding, namun saat ini sudah pindah tugas di salah satu Kepulauan Sumenep.
Berdasarkan informasi kakak kandung korban yakni Mariani (32), penganiayaan terjadi saat korban baru pulang dari sawah hendak mandi ke Sumber Talaja bersama adik iparnya.
Tibanya mereka di pemandian Sumber Talaja, korban melihat masih banyak orang yang masih berendam, sehingga memilih menunggu duduk-duduk sambil merokok.
“Pelaku menuduh adik saya mencuri tas, tanpa basa-basi langsung memukul,” kata Mariani menuturkan pada awak media, Kamis (31/3).
Mariani mengungkapkan, Sulhan yang tidak merasa mengambil barang apapun sempat memberikan penjelasan, namun tidak dihiraukan pelaku.
“Dituduh mencuri tas, padahal tas pelaku ada, masih utuh tidak tersentuh bahkan posisinya jauh dari adik saya, adik saya kan cuma duduk nunggu giliran untuk mandi,” kata dia lebih lanjut.
Puas melakukan penganiayaan hingga menyebabkan pelipis korban robek, pelaku meninggalkan korban begitu saja.
“Setelah mukul langsung kabur, adik saya dibiarkan berceceran darah, makanya langsung dilarikan ke Puskesmas,” tegasnya.
Merasa tidak terima atas tindakan semena-mena pelaku, keluarga korban langsung mendatangi Polsek Manding untuk melaporkan tidak pidana penganiayaan tersebut.
“Kemarin sore sampai sekitar pukul 9 malam, kami bersama ratusan warga langsung melapor ke Polsek,” akuinya.
Anehnya, Kapolsek Manding, Iptu Nurholis memilih irit bicara seraya meminta awak media mengkonfirmasi langsung ke Humas Polres Sumenep.
“Laporan sudah kami terima, untuk jelasnya langsung ke Humas Polres saja lah, saya tidak bisa banyak menyampaikan, biar satu pintu,” singkatnya saat dikonfirmasi pewarta.
Bahkan, saat ditanya kebenaran identitas terduga pelaku adalah anak dari salah satu anggota polisi, pihaknya enggan menanggapi.
“Sampean ke Polres saja lah,” tandasnya.
Sementara Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti membenarkan bahwa pelaku merupakan anak dari salah satu anggota Korps Bhayangkara.
“Iya, benar. Saat ini tersangka diamankan di Polres Sumenep untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Widiarti, saat dihubungi melalui sambungan selularnya.
Hanya saja, di pernyataan yang berbeda, Widiarti menuliskan di grup Humas Polres Sumenep agar pemberitaan jangan sampai mengaitkan dengan profesi orang tuanya yang menjabat sebagai seorang polisi.
“Rekan rekan saya minta tolong, kesalahan seorang anak apalagi anak tersebut sudah dewasa, jangan dikaitkan dengan orang tuanya, apalagi dikaitkan dengan pekerjaan atau institusi orang tuanya. Bapaknya orang baik, tidak pernah ada masalah kedinasan,” pungkasnya.