SUMENEP, MaduraPost – Untuk ketiga kalinya PK PMII STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demonstrasi. Mereka menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Agus Dwi Saputra, segera dicopot dari jabatannya. Kamis, 3 Februari 2022.
Hari ini, aktivis PMII ini kembali turun jalan melakukan aksi unjuk rasa. Kali ini berlangsung di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Aksi tersebut merupakan tindak lanjut aksi yang sebelumnya, yaitu mengkritik persoalan pengangkatan Agus Dwi Saputra sebagai Kepala Disdik Sumenep yang dinilai syarat dengan kepentingan dan diduga melanggar aturan.
“Pengangkatan Agus Dwi Saputra sebagai Kepala Disdik Sumenep tidak prosedural dan menyalahi aturan Permendikbud dan Permenpan,” kata Korlap Aksi Nur Hayat, Kamis (3/2).
Menurut Hayat, Bupati Sumenep Achmad Fauzi seolah enggan menemui pendemo. Hal itu dinilai Bupati tidak tulus memajukan pendidikan di Kota Sumekar.
“Tagline Bismillah melayani sangat kontradiktif dengan fakta Bupati yang sudah dua kali enggan temui kami,” kata Hayat menegaskan.
Mahasiswa sangat menyayangkan sikap Bupati Fauzi yang lebih mementingkan acara partai daripada aspirasi mahasiswa di hari aktif kerja.
Parahnya, massa aksi hanya ditemui Sekda Sumenep, Edi Rasyadi, mewakili Bupati Sumenep. Mahasiswa menuding, hal itu terkesan mencari aman saat ditanya sejumlah pertanyaan.
“Ini wewenang Bupati,” kata Sekda dengan singkat, saat menjawab pertanyaan mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menjelaskan bahwa Bupati Sumenep saat ini sedang tidak berada di kantornya karena menghadiri acara partai.
Berikut 4 tuntutan yang disampaikan para demonstran dari PK PMII Komisariat STKIP PGRI Sumenep.
-
Bupati harus mengevaluasi pengangkatan Kadisdik, Sekretaris Disdik, Kabid Paud, Pabid SD dan Kabid SMP Kabupaten Sumenep.
-
Bupati harus mencopot Agus Dwi Saputra sebagai Kadisdik Kabupaten Sumenep.
-
Mendesak Bupati Sumenep untuk segera turun tangan agar marwah pendidikan di Kabupaten Sumenep terselamatkan.
-
Segera tindak tegas Bapak Subiyakto selaku ASN yang menyampaikan aksi kami adalah Unras bayaran.