Scroll untuk baca artikel
Daerah

Upaya Konfirmasi Mentok, Istri Kades Galis Diduga Hindari Wartawan Usai Voice Note Ancaman Viral

Avatar
19
×

Upaya Konfirmasi Mentok, Istri Kades Galis Diduga Hindari Wartawan Usai Voice Note Ancaman Viral

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI. Proses pencairan dana bantuan sosial menggunakan identitas penerima. (Istimewa for MaduraPost)
ILUSTRASI. Proses pencairan dana bantuan sosial menggunakan identitas penerima. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Upaya media untuk meminta penjelasan dari F, perempuan yang diduga sebagai pengirim voice note berisi ancaman terhadap penerima bantuan sosial di Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali tidak membuahkan hasil.

Setelah rekaman suara tersebut memicu kegaduhan publik, F sempat mengangkat panggilan wartawan namun kemudian diduga mengalihkan komunikasi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam percakapan singkat, F terdengar menjawab panggilan pada awal sambungan.

“Halo, iya benar,” ujar suara perempuan yang diyakini sebagai F, sebelum percakapan berubah, Sabtu (8/11) siang.

Baca Juga :  Tragis…!,Pria Bisu di Sumenep Ditemukan Tewas Gantung Diri Didalam Rumahnya

Tidak lama setelah itu, suara yang muncul dari telepon mendadak berganti menjadi suara anak kecil. Anak tersebut mengaku memegang telepon milik F.

“Nggak ada mama, ini HP-nya dipegang aku. Mama nggak ada, nanti aku bilang ke mama,” ucap anak itu melalui sambungan telepon.

Pergantian suara secara tiba-tiba itu menimbulkan dugaan bahwa F menghindari permintaan klarifikasi terkait voice note yang sebelumnya ia sampaikan kepada warga penerima bantuan sosial.

Baca Juga :  Kajari Sumenep Tekankan Kekompakan dan Semangat di Momen HBA ke-65

Rekaman yang kini viral tersebut berisi peringatan keras agar warga tidak mencairkan bantuan di agen lain selain miliknya, disertai klaim dapat menghapus nama penerima bantuan.

Kasus ini memunculkan sorotan publik, terutama terkait dugaan penyalahgunaan kewenangan, konflik kepentingan, dan pemotongan bantuan dengan dalih pembangunan fasilitas desa.

Sementara itu, Kepala Desa Galis, Akhmad Syafri Wiarda, juga belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi beberapa kali untuk dimintai keterangan.

Baca Juga :  Fenomena Langit Sumenep Terbelah dan Awan Berbentuk Burung

Pesan singkat dan panggilan telepon yang dikirimkan wartawan tidak mendapat respons hingga berita ini diturunkan.

Ketidakhadiran klarifikasi dari kedua pihak memperpanjang tanda tanya publik terhadap praktik penyaluran bantuan sosial di Desa Galis, terlebih setelah sejumlah warga mengaku takut kehilangan haknya jika tidak mengikuti arahan F dalam voice note tersebut.***