SUMENEP, MaduraPost – Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, menyampaikan ucapan selamat memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Ia menekankan, perayaan kemerdekaan seharusnya dijadikan momentum penting untuk memperkokoh identitas budaya sekaligus mendorong kemandirian sektor pariwisata lokal.
“Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80. Kemerdekaan bukan sekadar simbol, tetapi amanah yang perlu kita wujudkan dengan langkah nyata,” kata Iksan, Minggu (17/8).
Iksan menuturkan, Sumenep memiliki kekayaan budaya dan potensi wisata yang sangat besar. Tantangannya, menurut dia, adalah bagaimana memanfaatkan potensi ini sebagai sumber ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sektor budaya dan pariwisata tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga menjadi instrumen diplomasi dan penguatan ketahanan bangsa,” jelasnya.
Di tengah derasnya arus globalisasi, ia menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai benteng identitas sekaligus magnet bagi pariwisata berkelanjutan.
“Jika kita lalai menjaga tradisi, generasi berikutnya hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri. Padahal, masa depan budaya dan pariwisata Sumenep terletak di tangan generasi muda, yang bisa menjadikannya kebanggaan bagi Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, Iksan mengajak agar momentum HUT ke-80 RI menjadi titik awal penguatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku budaya, komunitas, dan dunia usaha.
“Olahraga mencetak generasi yang sehat dan tangguh, sementara budaya dan pariwisata mendorong ekonomi kreatif. Ketiganya, jika dikelola dengan serius, dapat menjadi penggerak kemandirian daerah sekaligus kontribusi nyata Sumenep untuk Indonesia,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa semangat nasionalisme tidak boleh berhenti hanya pada upacara bendera, melainkan harus diwujudkan melalui kerja kolektif dan aksi nyata.
“Kemerdekaan adalah ruang luas untuk berkarya. Mari kita isi dengan gotong royong, inovasi, dan keberanian dalam menjaga jati diri bangsa,” pungkas Iksan.***






