PAMEKASAN, MaduraPost – Ex Stasiun PJKA yang sebelumnya disediakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk menjadi tempat para Pedagang Kaki Lima (PKL) justru beralih fungsi menjadi tempat mabok mabokan dan sarang Porstitusi.
Hal terdapat disampaikan oleh tokoh masyarakat kelurahan Patemon yang resah dengan adanya kios di ex-PJKA yang diduga menyediakan minuman keras dan menjadi tempat Porstitusi.
“Sudah beberapa kali kami bersama LSM melakukan Audiensi dengan Lurah Patemon dengan menghadirkan tokoh masyarakat dan juga pemilik kios, bahkan sudah ada pernyataan bermatrai dari pemilik kios, namun hanya terealisasi satu minggu, habis itu aksi mabok mabokan yang diiringi dengan mudik Dj kembali terjadi,” Kata Ribut.
Tidak hanya itu, Ribut juga menyinggung pemerintah kabupaten Pamekasan selama dipimpin Masrukin sebagai Pj Bupati Pamekasan yang terkesan diam bahkan terkesan membiarkan ex-PJKA menjadi tempat maksiat.
“Keluhan masyarakat sudah kami sampaikan ke Satpol-pp bahkan kami juga pernau Audiensi dengan DPRD yang juga dihadiri oleh dinas Koperasi, agar ada tindakan tegas terhadap maraknya penyakit masyarakat yang ada du ex-PJKA, namun terkesan tidak ada hasil,” Lanjut Ribut.
Peninggalan Pj Bupati Pamekasan tersebut yang menjadikan ex-PJKA sebagai sarang maksiat, menjadi PR baru Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan yang akan datang.
“Ini adalah warisan dari Pak Masrukin yang harus ditanggung oleh KH.Kholilurrahman sebagai Bupati Pamekasan, Tapi kami sebagai masyarakat Patemon berharap agar Bupati Pamekasan bisa mengembalikan ex-PJKA sebagai tempat para PKL mencari nafkah, bukan sebagai sarang maksiat,” Tegas Ribut.






