SAMPANG, MaduraPost – Proyek program preservasi Jalan Tambelangan-Banyuates, Kabupaten Sampang yang baru selesai dikerjakan kurang lebih dua bulan tersebut sudah mulai retak. Proyek preservasi tersebut merupakan program pemerintah pusat dalam penanganan jalan daerah sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2023 tentang percepatan konektivitas jalan daerah.
Proyek yang menelan anggaran sekitar 13.993.176.000 (tiga belas miliar sembilan ratus sembilan puluh tiga juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah) tersebut dikerjakan oleh PT Tri Jaya Cipta Makmur.
Saat awak media monitoring ke lokasi kegiatan proyek pada Rabu (12/02/2025) ditemukan rigid beton dibeberapa titik sudah mengalami kerusakan. Adapun bentuk kerusakan itu, terlihat rigid beton retak dari samping memanjang sampai kebagian tengah hingga ke struktur bagian bawah.
Dugaan kuat proyek fisik yang melekat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu diduga dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik yang telah ditentukan.
Sementara saat dikonfirmasi, I Made Gede Widhiyasa, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN Jatim) mengatakan bahwa panjang dari proyek jalan tersebut 1,68 km dengan ketebalan rigid beton 21 cm lebar yang variatif sekitar lima setengah meter dan mutu FS 41.
Terkait dengan kerusakan, I Made Gede Widhiyasa mengatakan bahwa pada saat pelaksanaan ada kendaraan melintas yang berpotensi terjadi retakan. Akan tetapi, terkait kerusakan tersebut, pihaknya menegaskan akan segera mengirim surat kepada penyedia jasa PT. Tri Jaya Cipta Makmur untuk diperbaiki.
“Terkait dengan retak itu pada saat pelaksanaan memang ada beberapa yang terlintasi kendaraan. Tapi, secara kualitas kami ada pengujian hariannya untuk mutu betonnya, dan terkait retak-retak itu kami akan surati ke penyedia jasanya karena masih masa pemeliharaan selama satu tahun dan akan diperbaiki,” tegasnya. Rabu, (12/02/2025).






