Scroll untuk baca artikel
Headline

Banjir di Pintu Masuk Kota Belum Surut, BPBD Sumenep: Normalisasi Sungai Jadi Solusi

Avatar
17
×

Banjir di Pintu Masuk Kota Belum Surut, BPBD Sumenep: Normalisasi Sungai Jadi Solusi

Sebarkan artikel ini
MOBILITAS. Potret pengguna jalan raya yang menerobos genangan banjir di pintu masuk Kota Sumenep, Desa Patean, Kecamatan Batuan. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Hujan lebat yang melanda wilayah Sumenep sejak Selasa siang hingga malam (21/01/2025) mengakibatkan genangan air setinggi 60 cm di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, tepatnya di Desa Patean, Kecamatan Batuan.

Kondisi tersebut mengganggu arus lalu lintas, sehingga terjadi kemacetan sepanjang satu kilometer hingga Kamis pagi (23/1/2025).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kesulitan melintasi area tersebut, bahkan beberapa kendaraan mogok akibat air yang masuk ke mesin. Salah satu pengguna jalan, Muhammad, mengungkapkan kekesalannya atas situasi ini.

Baca Juga :  Benarkah Jembatan Ambruk di Gili Iyang Karena Faktor Alam?

“Saya jadi terlambat berangkat kerja karena kemacetan. Banyak pelajar juga terpaksa berhenti melanjutkan perjalanan karena tingginya genangan air,” katanya pada wartawan, Kamis (23/1).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ach. Laili Maulidy menjelaskan, bahwa genangan air di kawasan tersebut sudah menjadi permasalahan rutin setiap musim hujan.

Faktor seperti intensitas hujan yang tinggi, struktur tanah yang rendah, dan fenomena pasang air laut memperburuk kondisi. Akibatnya, luapan air dari Kali Patrian dan Kali Sarokah sulit mengalir secara optimal.

Baca Juga :  Semrawut Pasar Pakong, Mitra Jurnalis dan Kapolsek Datangi Kepala Pasar

“Apabila hujan tidak kembali turun, genangan air diperkirakan akan surut pada sore hari,” jelasnya.

Laili juga menambahkan, pihak BPBD bersama Polres Sumenep dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah melakukan pembersihan saluran air di sekitar lokasi untuk mempercepat penyurutan air.

Namun, ia menekankan bahwa upaya jangka panjang seperti normalisasi sungai dan pembangunan saluran pembuangan air tambahan sangat penting untuk mencegah masalah ini berulang.

Baca Juga :  Fraksi Gerindra DPRD Sumenep Soroti Pengangguran dan Digitalisasi dalam Perubahan APBD 2024

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menyumbat saluran air.

“Kami mengajak warga bergotong royong membersihkan saluran air untuk meminimalkan risiko genangan di masa depan,” pungkasnya.***