Scroll untuk baca artikel
Berita

Masyarakat Pantura Apresiasi Putusan 8 Bulan Hakim PN Sampang Terhadap Moch Wijdan

Avatar
9
×

Masyarakat Pantura Apresiasi Putusan 8 Bulan Hakim PN Sampang Terhadap Moch Wijdan

Sebarkan artikel ini
Penuh haru ! Suasana simpatisan masyarakat dan keluarga Moch Wijdan di Ketapang usai mendengar putusan hakim pengadilan negeri sampang (foto : istimewa/MaduraPost).

SAMPANG, MaduraPost – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampang menjatuhkan vonis 8 bulan kepada terdakwa Moch Wijdan dalam kasus penembakan yang terjadi di Banyuates. Vonis tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Hakim, Agus Eman. Kamis (24/07/2024).

Putusan 8 bulan penjara terhadap Klebun Widj yang dibacakan oleh Agus Eman lmendapat apresiasi oleh masyarakat. Samli misalnya, dirinya sangat mengapresiasi langkah majelis hakim dalam memutus perkara. Menurut Samli Hakim Elman pasti memiliki dasar hukum yang akurat dalam memutus sebuah perkara.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Saya sangat percaya terhadap semua majelis hakim yang sudah memvonis 8 bulan terhadap Moch Wijdan ini  sudah mempertimbangkan semua aspek hukum,” ucapnya.

Baca Juga :  Korban Penganiyaan Kecewa, JPU Tuntut Terdakwa Dua Bulan Penjara

Menurut Samli, bagi seorang hakim tidaklah mudah memutus suatu perkara yang ditangani. Akan tetapi menurut masyarakat Sokobanah tersebut, seorang hakim memang dituntut untuk independen dan objektif dalam memutus sebuah perkara apalagi menyangkut perkara pidana.

“Kan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut 1 tahun kepada Bun Wijd, saya yakin Hakim mempunyai pandangan hukum yang objektif hingga menjatuhkan vonis 8 bulan,” tambahnya.

Senada dengan Samli, Lutfi pemuda asal Kecamatan Banyuates juga mengapresiasi putusan Mejelis Hakim yang menjatuhkan vonis 8 bulan terhadap Moch Wijdan. Dari awal dirinya meyakini kalau Moch Wijdan bukan dalang dari kasus penembakan yang terjadi di Banyuates tersebut.

Baca Juga :  Apes!!! Maling Hendak Bobol Toko Sembako di Sampang Ditangkap Warga

“Kalau saya awalnya berharap diputus bebas, tapi mungkin majelis hakim punya pandangan hukum lain,” cetus.

Sementara itu Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sampang Dodi Purba seperti dikutip dari media Detik.com mengatakan, pihakanya bekerja secara profesional dengan tuntutan kepada Moch Wijdan sesuai fakta persidangan.

“Nggak benar itu (terima suap), Kami menuntut itu berdasarkan fakta yuridis yang ada sesuai persidangan. Semuanya sudah jelas, cuma memang korban itu kan tidak mengikuti sidang dari awal sampai akhir. Sehingga berasumsi seperti itu,” jelas Dodi.

Baca Juga :  Sokong Fasilitas Pendidikan, Disdik Sumenep Anggarkan Rp64 Miliar Untuk Perbaikan Infrastruktur Sekolah

Terpisah Kuasa Hukum Moch Wijdan, Bachtiar mengatakan  pihaknya menerima putusan vonis yang sudah dijatuhkan majelis hakim terhadap terdakwa kliennya karena itu sudah sesuai dengan fakta di persidangan.

“Klien kami tidak ikut terlibat dalam kasus penembakan itu. Dia hanya tidak melapor ke polisi kalau mengetahui ada kasus penembakan,” tuturnya.

Untuk diketahui, selain Moch. Wijdan empat terdakwa lainnya yang juga turut divonis. Mereka adalah Hannan, Sutekno, Abd Rohim dan Haris

Terdakwa Hannan divonis 4 tahun kurungan penjara dan Sutekno divonis 5 tahun. Sementara 2 eksekutor penembakan yakni Abd Rohim divonis 5 tahun sedangkan Haris divonis 3 tahun 6 bulan.