PAMEKASAN, MaduraPost – Kondisi kabupaten Pamekasan dalam masa kepemimpinan Masrukin sebagai Pj Bupati semakin memprihatinkan. Hal itu dilihat dari kondisi Kota Pamekasan yang semakin semrawut dan menjadi kota mati.
Jantung kota Pamekasan di area Monomen arek lancor yang semestinya menjadi barometer keindahan Kabupaten Pamekasan sudah beralih fungsi menjadi pasar bebas.
Trotoar di area monomen arek lancor beralih fungsi menjadi tempat PKL. Bahkan yang lebih parah adalah jalan raya di area monomen arek lancor dijadikan sebagai tempat parkir mobil para pedagang buah yang memakan separuh bahu jalan.
Kondisi paling parah berada di sisi urata arek Lancor atau Jl Slamet Riadi, Separuh jalan sudah menjadi hak para pedagang buah, termasuk sisi timur dan sisi selatan Arek lancor.
Menurut Khairul Kalam, Kondisi tersebut terjadi karena Pj Bupati Pamekasan terlalu lemah untuk memerintahkan OPD terkait untuk menegakkan aturan, Seperti Satpol-PP dan Dinas Perhubungan.
“Sangat memprihatinkan kondisi Kota Pamekasan saat ini, Jantung kota dibiarkan semrawut seperti pasar, Satpol-PP dan Dishub semuanya tutup mata” Kata Khairul Kalam.
Menurut Khairul Kalam, Dinas Perhubungan bisa mengambil langkah tegas kepada para pedagang buah yang menggunakan mobil dan berjualan di bahu jalan karena sangat mengganggu para pengguna jalan.
“Mereka yang berjualan buah menggunakan mobil di arek lancor, bisa diancam pidana dan denda, tapi kalau pemerintah siap, terutama Dishub,” Tegas Khairul.
Menyikapi hal tersebut, Khairul berharap agar Pj Bupati Pamekasan bisa mengambil langkah kongkrit untuk menyelesaikan semrawut tata ruang kota Pamekasan yang semakin hari tambah amburadul.






