Scroll untuk baca artikel
Berita

DKPP Sumenep Apresiasi FGD Tembakau yang Digelar DPC PWRI, Begini Hasilnya

Avatar
8
×

DKPP Sumenep Apresiasi FGD Tembakau yang Digelar DPC PWRI, Begini Hasilnya

Sebarkan artikel ini
ACARA. Potret Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, saat menyampaikan materi secara virtual pada kegiatan FGD dengan tema 'Menakar Kebutuhan Tembakau 2024' di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Sabtu (2/12/2023) siang. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) soal tembakau yang digelar DPC PWRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan apresiasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat. Minggu, 3 Desember 2023.

Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto, juga memberikan edukasi terhadap petani tembakau yang hadir pada acara itu, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Diketahui, Arif hadir sebagai salah satu dari lima pembicara pada FGD tembakau yang berlangsung di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Kecamatan Batuan.

Arif menyampaikan, pemerintah daerah tidak bisa membatasi petani dalam menanam tembakau.

Namun, pihaknya juga tidak ingin petani melakukan penanaman daun emas itu dengan asal-asalan saja.

“Kami sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua PWRI Sumenep Rusydiyono agar petani tidak menanam tembakau hanya berdasarkan keinginan dan luasnya lahan,” kata Arif saat menyampaikan materi secara virtual, Sabtu (2/12) kemarin.

Baca Juga :  Nelayan Ketapang Sampang Kepung Kapal Petronas di Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Menurutnya, para petani yang hendak menanam tembakau harus berdasarkan prediksi kebutuhan pasar atau pabrikan agar hasil tanam tidak merugi.

Jangan sampai, kata dia menegaskan, mahalnya harga di tahun ini menjadi alasan petani berlomba-lomba menanam tembakau di tahun 2024 mendatang.

“Karena dengan mahalnya harga tembakau tahun ini (musim tanam 2023, red), tidak menutup kemungkinan tahun 2024 petani akan berlomba-lomba menanam tembakau,” kata Arif menjelaskan.

Pihaknya mengatakan, jumlah produksi tembakau yang semakin naik tidak pasti membuat petani mendapatkan untung besar.

Bisa jadi, semua itu hanya membuat harga tembakau anjlok karena jumlah produksi tak sebanding dengan kebutuhan.

“Alhasil, bukannya untung, petani malah berpotensi besar mengalami kerugian karena menanam tembakau tanpa memerhatikan kebutuhan pasar maupun pabrikan,” tutur Arif.

“Maka dari itu, saya sangat sepakat dengan FGD bertema ‘Menakar Kebutuhan Tembakau di tahun 2024’ yang diadakan oleh PWRI, acara ini luar biasa,” tegas Arif menambahkan.

Baca Juga :  SMPIT Al-Hidayah Cetak Pelajar Mandiri Lewat Kompetisi Kewirausahaan

Sekedar informasi, FGD tembakau tersebut merupakan upaya DPC PWRI Sumenep untuk mempertemukan petani tembakau, pengusaha rokok, dan pemerintah guna mendiskusikan seputar tembakau di tahun mendatang.

Secara khusus, FGD tembakau digelar untuk mengajak petani di Sumenep melakukan penanaman tembakau berdasarkan prediksi yang jitu dan masuk akal.

Ketua DPC PWRI Sumenep Rusydiyono mengungkapkan, kegiatan FGD tembakau dilaksanakan untuk menemukan solusi dari sejumlah permasalahan petani saat musim tembakau tiba.

“Kita juga punya kewajiban dan tanggung jawab bagaimana untuk musim tanam tembakau tahun ini tidak menjadi hal buruk untuk tahun yang akan datang,” kata Rusydiyono dalam sambutannya.

Pria yang akrab disapa Yono ini kemudian bercerita bagaimana kondisi petani saat ini.

Baca Juga :  Guru Terlibat Narkoba, Disdik Sumenep Pastikan Ada Sanksi Tegas

Menurutnya, para petani tidak boleh hanya mengacu pada harga pasar, namun harus paham bagaimana serapan pabrikan tembakau.

“Saat ini kita duduk bersama, mendiskusikan bagaimana persoalan tembakau di tahun 2024 mendatang. Apa yang harus dilakukan petani ke depan, sehingga para petani menanam tembakau tidak hanya soal kebanyakan modal, luas lahan, akan tetapi menemukan nilai jual pasar,” ulas Yono.

Kegiatan FGD tembakau kolaborasi antara PWRI Sumenep dengan DKPP tersebut berjalan dengan sukses.

Selain mengundang Kepala DKPP Sumenep, panitia juga menghadirkan CEO PT Empat Sekawan Mulia Pamekasan Suhaydi, Ketua DPRD Sumenep H. Abdul Hamid Ali Munir dan CEO PR Bahagia H. Mukmin.

Sementara Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam kegiatan bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) tersebut.***