Scroll untuk baca artikel
Berita

Cuaca El Nino, DKPP Sumenep Pastikan Kebutuhan Beras Masih Tercukupi Hingga Musim Selanjutnya

Avatar
9
×

Cuaca El Nino, DKPP Sumenep Pastikan Kebutuhan Beras Masih Tercukupi Hingga Musim Selanjutnya

Sebarkan artikel ini
SIDAK. DKPP Sumenep saat memastikan kebutuhan beras tercukupi hingga masa tanam padi berikutnya di salah satu pasar tradisional. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyebutkan jika pemenuhan kebutuhan beras mencukupi hingga masa tanam padi berikutnya. Kamis, 7 September 2023.

Berdasarkan data kostratani per-akhir Agustus 2023 DKPP Sumenep, disebutkan bahwa produksi beras total bulan Januari sampai Agustus mencapai 115.221,9 ton dan masih terdapat sisa stock produksi 45.533,3 ton beras.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sementara kebutuhan konsumsi perkapita se-Minggu, Kabupaten Sumenep mencapai sekitar 1.878,87 ton beras (berdasarkan Susenas 2021).

Baca Juga :  Hari Pramuka ke-64, Kepala Bappeda Sumenep Ajak Generasi Muda Hadapi Tantangan Digital

Sehingga, dapat diprediksi ketersediaan beras hingga tingkat desa tercukupi.

“Jadi untuk kebutuhan beras dapat mencukupi hingga masa tanam padi berikutnya,” kata DKPP Sumenep, Arif Firmanto dalam keterangannya belum lama ini, Kamis (7/9).

Kemudian, jika mengacu pada prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG, tahun ini diprediksi akan terjadi El Nino.

Meski demikian, DKPP Sumenep sudah melakukan beberapa langkah agar ketersediaan beras tetap dapat tercukupi.

“Langkah yang kami lakukan menghadapi El Nino ini, yakni mendorong petani untuk tetap menanam padi di lokasi-lokasi yang memungkinkan ketersediaan sumber air,” katanya.

Baca Juga :  SKK Migas dan PHE WMO Perkuat Sinergi dengan Bupati Bangkalan dalam Safari Ramadan

Arif mengaku sudah melakukan sosialisasi mitigasi dampak El Nino dan perubahan iklim kepada petani atau kelompok tani melalui penyuluhan.

“Lalu melakukan teknologi peningkatan produktivitas dan rekayasa sistem tanam (tumpang sari jagung + padi gogo sistem tanam rapat),” kata dia lebih lanjut.

Pihaknya memaparkan, untuk wilayah 3 kecamatan, seperti Gapura, Lenteng dan Saronggi yang telah melaksanakan Padi IP 400 (tanam 4 kali), diupayakan akan ditingkatkan lagi luasan tanamnya.

Baca Juga :  Dinkes Sumenep Lakukan Rakor Evaluasi Penurunan Stunting

“Serta kami berupaya melakukan cek ketersediaan beras di penggilingan dan cek harga beras di pasar tradisional,” kata dia menerangkan.

“Mayoritas petani yang ada di Kabupaten Sumenep memiliki kebiasaan atau budaya menyimpan hasil panen padi untuk menjaga ketahanan pangan di tingkat keluarganya dan hanya sesekali menjual beras ke penggilingan jika ada kebutuhan keuangan,” sambungnya lebih lanjut.***