SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan menggelar Festival Tan-Pangantanan Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang pada Minggu (14/5/2023) besok. Sabtu, 13 Mei 2023.
Acara tersebut akan berlangsung pukul 07.00 WIB, di wisata Pantai Lombang, Desa Lombang, Kecamatan Batang-batang.
Festival Tan-Pangantanan Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang ini sebagai rangkaian kalender Pemkab Sumenep 2023 di Masa Kejayaan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, bahwa Festival Tan-Pangantanan Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang sebagai upaya melestarikan kebudayaan tradisional di tengah kemajuan teknologi.
Hal itu dibuktikan dengan cara mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat, yakni Festival Tan-Pangantanan Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang.
Melalui festival tersebut, pemerintah daerah bersama elemen masyarakat dapat mewariskan tradisi, adat istiadat dan nilai-nilai budaya leluhur kepada generasi muda.
Sehingga, keberadaan budaya di Kabupaten Sumenep tetap terpelihara dan tidak musnah ditelan kemajuan zaman.
“Festival Tan-Pangantanan Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang merupakan langkah nyata menjaga kebudayaan tradisional supaya di era saat ini tidak terkikis, bahkan punah oleh kemajuan teknologi,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi dalam keterangannya, Sabtu (13/5).
Menurutnya, pemerintah daerah dan komponen masyarakat perlu menghidupkan beragam kegiatan bernuansa budaya lokal kepada generasi muda supaya mencintainya, karena saat ini.
Di mana, mereka lebih suka atau mengakrabkan diri terhadap budaya luar dari pada budaya lokal.
“Kami ingin semua elemen di daerah dengan festival ini, untuk menguatkan komitmen dalam melestarikan warisan budaya di Kabupaten Sumenep, karena kalau bukan kita siapa lagi yang menjaga dan melestarikannya dan jika tidak dilakukan mulai saat ini kapan lagi,” kata Bupati Fauzi mengungkapkan.
Pihaknya berharap, semua elemen masyarakat dapat ikut andil membangun kesadaran bersama khususnya orang tua dan guru agar mengenalkannya kepada anak-anaknya sejak dini.
Tujuannya, demi memacu generasi milenial yang cerdas teknologi dan tetap mencintai budaya sendiri.
“Generasi muda yang menentukan perkembangan dan pelestarian budaya dan seni lokal, sehingga beragam kegiatan seperti Tan Pangantanan ini, sangat penting untuk membekali anak-anak tentang pengetahuan budaya tradisional,” jelas Bupati Fauzi.***






