SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kamis, 23 Februari 2023.
Di mana, Kemenkes RI memberikan sertifikat kepada Pemkab Sumenep karena termasuk salah satu kabupaten atau kota di Indonesia yang dinyatakan bebas Frambusia.
Secara simbolis, sertifikat itu diserahkan Menteri Kesehatan kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi pada peringatan Hari Neglected Tropical Diseases Sedunia, di Krakatau Grand Ballroom, TMII Jakarta, pasa Selasa (21/2/2023) kemarin.
Pada dasarnya, Frambusia adalah infeksi tropis pada kulit, tulang dan sendi yang disebabkan oleh bakteri spiroket Treponema.
“Yang jelas, Pemkab Sumenep menerima penghargaan bebas frambusia merupakan hasil kerja keras semua pihak di jajaran pemerintah daerah dan elemen masyarakat, untuk mendukung menyukseskan program itu,” kata Bupati Fauzi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2).
Bupati Fauzi berharap, agar sertifikat yang diraih ini terus memotivasi pihak terkait untuk mencegah penyakit kulit menular kronis ini, sehingga tidak ada lagi kasus penularan Frambusia di masyarakat.
Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan, salah satunya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungannya masing-masing.
“Bebas Frambusia di Kabupaten Sumenep tidak bisa dilakukan Pemerintah Daerah semata, melainkan membutuhkan dukungan dan peran serta semua elemen masyarakat, sehingga upaya pencegahannya bisa dilakukan secara maksimal,” kata Bupati Fauzi menerangkan.
Untuk diketahui, Pemkab Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Dewi Khalifah di bidang kesehatan telah meraih sebanyak 13 penghargaan.
Sementara penerimaan Sertifikat Bebas Frambusia adalah penghargaan ke-13 bidang kesehatan sejak Achmad Fauzi dilantik sebagai Bupati Sumenep.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Agus Mulyono menjelaskan, jika pihaknya selalu mengadakan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan untuk melakukan penanganan kasus Frambusia.
“Manakala ada masyarakat menderita penyakit itu, dilakukan penanganan dengan cepat, seperti isolasi dan pengobatan yang intensif, serta monitor kondisinya, sehingga Kabupaten Sumenep telah bebas frambusia,” jelas Agus.***






