SUMENEP, MaduraPost – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes dan P2KB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, imbau masyarakat tak khawatir tentang gejala hepatitis akut. Sabtu (18/6/2022).
“Penyakit Hepatitis Akut belum diketahui penyebabnya. Kami tetap mengikuti pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Walaupun di Jawa Timur mulai penyakit ini mulai ada dan yang meninggal sudah 3 orang, namun untuk Sumenep belum ada laporan,” kata Agus pada MaduraPost, Sabtu (18/6).
Agus mengajak masyarakat agar perlu waspada dan berjaga-jaga mulai saat ini jika ada hal-hal yang merujuk pada gejala hepatitis akut.
“Kami berharap, semoga kasus ini tidak muncul di Sumenep,” ucap Agus.
Dia menjelaskan, gejala hepatitis akut ini diawali oleh perubahan hasil laboratorium di pemeriksaan fungsi hati. Kemudian, dari perubahan itu maka muncul gejala klinis seperti panas, mual, muntah dan perubahan warna urine.
“Makanya kesiap-siagaan dan kewaspadaan harus tetap dijaga. Kami sudah menyiapkan dari tingkat pelayanan Puskesmas sampai kepada rujukan rumah sakit,” terangya.
Pihaknya berharap, agar masyarakat tidak panik. Sebab untuk mencegah gejala hepatitis akut ini menurutnya terbilang mudah.
Diantaranya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Baik kepada individu anak-anak, keluarga dan tingkat yang lebih tinggi.
“Hepatitis akut ini gejalanya lebih condong ke anak-anak. Karena kemarin yang muncul itu informasinya masih anak-anak,” kata Agus menegaskan.
Pihaknya mengaku terus melakukan edukasi kepada masyarakat, baik melalui sekolah-sekolah dan paltform media.
Diketahui, dugaan kasus hepatitis per tanggal 17 Mei 2022 kemarin jadi 14 kasus, terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus pending classification.
Hal ini berdasarkan data Kemenkes RI, yakni 1 kasus probable pemeriksaan hepatitis A, B, C, dan E non reaktif dan patogen lainnya pun negatif.
Sedangkan 13 kasus pending classification itu ada 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi dan 3 kasus di Jawa Timur.
Kelompok umur kasus terbanyak adalah di bawah 5 tahun ada tujuh kasus, 6 sampai 10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus. Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut terdapat 6 kasus meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan.






