PAMEKASAN, MaduraPost – Dalam hitungan hari Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur akan segera terlaksana, yakni pada tanggal 23 April 2022 mendatang.
Berbagai harapan positif dan Pilkades damai terus dikumandangkan oleh berbagai elemen masyarakat, utamanya warga masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pilkades tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua P2KD Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan Adi Purwanto. Ia menyampaikan dan berharap agar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dijadikan ajang pemersatu, bukan pemecah belah antar masyarakat.
“Mari kita jadikan ajang Pilkades ini sebagai suara pemersatu masyarakat walaupun kita berbeda pilihan, jangan jadikan itu sebagai pemecah belah,” kata Mantan Pengurus HMI Cabang Pamekasan tersebut, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut Mantan Ketua Presma UNIRA 2014-2015 itu mengatakan, bahwasanya pada hakekatnya Pilkades itu merupakan untuk memperkuat partisipasi masyarakat dan konsolidasi demokrasi. Sebab kata Adi (akrab disapa), masyarakat punya peranan penting dalam menentukan arah kebijakan Pemerintah Desa sesuai kebutuhannya.
“Sementara Kades itu sebagai pimpinan penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Pemdes) diharapkan menjadi figur yang peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di masyarakat untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT,” lanjutnya.
Adi juga menjelaskan, kalau masyarakat itu merupakan subyek untuk menentukan figur pemimpin di Desa dan bukan sebagai obyek yang mudah dipengaruhi. Karena ucap dia, masyarakat punya akal pikiran dan hati nurani.
“Masyarakat itu jangan sampai mudah dipengaruhi dengan politik uang atau sesuatu yang sifatnya sementara, dan Kades yang terpilih nantinya akan memimpin dan menjalankan roda organisasi Desa kedepan,” jelasnya.
Kemudian Adi juga mengatakan, kalau Pilkades itu merupakan sarana pendidikan politik masyarakat. Dalam arti sempitnya sebut Adi, pendidikan politik dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat.
“Sehingga masyarakat itu memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik ideal yang hendak dibangun,” paparnya.
Sedangkan dalam arti yang luas, tambah dia, hal itu merupakan pendidikan politik yang diarahkan untuk menyadarkan masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
“Artinya masyarakat itu dapat ikut menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu, saya berharap kepada semua pihak untuk menciptakan Pilkades damai,” tambahnya.






