Scroll untuk baca artikel
Headline

Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Pasar Rakyat di Pakong Tidak Berfungsi

Avatar
12
×

Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Pasar Rakyat di Pakong Tidak Berfungsi

Sebarkan artikel ini
Bangunan pasar rakyat di Pakong yang berasal dari anggaran APBN 2020, namun bangunan hampir rusak masih belum difungsikan.

PAMEKASAN, MaduraPost – Pembangunan Pasar Pakong Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan yang menelan Anggaran Milyaran Rupiah belum memberikan dampak yang signifikan, Minggu (27/03/2022).

Pasalnya besarnya anggaran yang di gelontorkan untuk membangun Pasar Pakong tidak sejalan dengan penataan yang benar dikarenakan masih banyak Kios yang belum ditempati.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pedagang malah memilih untuk berjualan ditempat yang di hususkan untuk lahan parkir dan bahu jalan.

Hal tersebut dapat dilihat dari Pasar Rakyat di Pasar Pakong yang baru saja di bangun dengan Anggaran kurang lebih 2 Milyar Rupiah, dimana hingga saat ini tidak berfungsi.

Baca Juga :  Bentuk Penindakan Tak Jelas, Pamekasan Tetap Eksis Memproduksi Rokok Bodong

Bukan hanya tidak difungsikan namun di depan bangunan tersebut malah di bangun Lapak Semi Permanen oleh pedagang hingga ke bahu jalan raya, sehingga sering membuat kemacetan dan penataan ruang yang terkesan kumuh.

Dalam hal ini kinerja Kepala Pasar patut di pertanyakan akibat semrawutnya penataan pasar yang hingga saat ini.

Bukan hanya persoalan penataan yang kurang baik, namun sistem persampahan yang juga dinilai kurang baik sehingga menambah kesan kumuh dan jauh dari kata modern, hal tersebut diungkapkan oleh politisi Partai Gerindra (Khairul Kalam)

Menurut Khairul Kalam permasalahan mendasar dari Pasar Pakong adalah manajeman yang tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga optimalisasi pasar pakong hingga saat ini belum sesuai harapan.

Baca Juga :  Melalui Video Teleconference, Himpunan Mahasiswa Sampang Universitas Trunojoyo Madura Resmi Dilantik

” Green Design pasar pakong hingga saat ini masih tidak jelas sehingga kinerja kepala pasar patut dipertanyakan ini, kios banyak tidak di tempati tapi malah banyak lapak semi permanent di luar pasar yang memakan bahu jalan dan lahan parkir,” jelasnya.

Pihaknya juga menegaskan bahwa pasar pakong tidak akan modern jika tidak ada terobosan yang paten kebelakang.

“Solusinya adalah kepala pasar harus mempunyai gagasan untuk memajukan pasarnya bukan hanya mengurus retribusi saja,” lanjutnya.

Baca Juga :  Warga Sumenep Aniaya Tetangganya Hingga Tangannya Putus

Dalam waktu dekat pihaknya akan menemui Kepala Dinas Perdagangan untuk mencari solusi bagi pasar pakong karena sebentar lagi akan menghadapi bulan Suci Ramadhan dimana pasar menjadi pusat utama dalam berbelanja kebutuhan Bulan Ramadhan.

“Selama ini kami menerima info kalau kios di pasar pakong tidak cukup namun faktanya banyak kios tidak ditempati, ini akan kami sampaikan ke Dinas Perdagangan bahkan nanti kami akan menemui dewan kami yang di komisi yang membawahi pasar untuk meminta solusi demi majunya pasar pakong,” tutupnya.