Scroll untuk baca artikel
Nasional

Cerita Bupati Fauzi dan Kunker Puan Maharani di Sumenep

Avatar
8
×

Cerita Bupati Fauzi dan Kunker Puan Maharani di Sumenep

Sebarkan artikel ini
KUNKER KETUA DPR RI. Puan Maharani, Ketua DPR RI bersama rombongan menuju Batu Canggah. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Kamis (3/3/2022) pagi, Bupati Kabupaten Sumenep, Madura, bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani. Jumat, 4 Maret 2022.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menyambut kedatangan rombongan Ketua DPR RI di Bandara Trunojoyo, Sumenep.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, hampir seharian mendampingi Kunker Puan Maharani di Sumenep. Mbak Puan, sapaan akrab Puan Maharani, bersama rombongan pun tiba di kabupaten paling timur Pulau Madura, dan langsung menuju Pelabuhan Kalianget untuk menyeberang ke pulau Gili Iyang yang dikenal memiliki kandungan oksigen terbaik kedua di dunia.

Rombongan pun berangkat menaiki kapal. Bupati Fauzi ikut dalam rombongan. Saat itu, cuaca kurang bersahabat. Ombak cukup besar. Meski begitu, rombongan akhirnya tiba dengan selamat di pulau Gili Iyang.

Setibanya di lokasi, rombongan lalu menuju titik 0. Saat itu, Mbak Puan dibonceng Gubernur Khofifah mengendarai motor listrik. Sementara Bupati Fauzi mendapat kehormatan dibonceng oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah.

Baca Juga :  BPBD Sumenep Tidak Ikut Patroli Gabungan, Wakapolres : Seharusnya Mereka Ada

Selama di pulau ‘awet muda’ itu, Bupati Fauzi mengaku menyampaikan banyak hal tentang pulau Gili Iyang. Termasuk mengenalkan sejumlah potensi daerah di pulau tersebut.

Suami Nia Kurnia juga berperan sebagai ‘penyambung’ komunikasi antara Mbak Puan dengan masyarakat setempat.

Saat di pulau Gili Iyang, Mbak Puan memang sempat menyapa dan berbincang masyarakat sekitar. Bahkan cucu Bung Karno itu juga sempat memborong buah pisang yang dijual di pinggir jalan.

Setelah di pulau Gili Iyang, rombongan pun kembali menaiki kapal. Kondisi cuaca rupanya belum bersahabat. Meski ombak masih besar, namun rombongan akhirnya tiba di pelabuhan Dungkek.

Dari pelabuhan tersebut, rombongan Mbak PM melanjutkan kunjungan ke Desa Legung Timur, kecamatan Batang-Batang. Bupati Fauzi ikut dalam rombongan.

Di sana Mbak Puan silaturrahmi dengan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Darut Thayyibah Nyai Hj. Thoyyiba Baidhawi dan masyarakat sekitar, yang mayoritas muslimat yayasan.

Baca Juga :  Spanduk Habib Rizieq Tidak Mempan Dibakar Oknum Pembenci Ulama

Selain silaturrahmi, dalam kesempatan tersebut Mbak Puan juga menitip bantuan untuk 20 musala yang diserahkan secara simbolis kepada Nyai Thoyyibah.

Dari pondok pesantren tersebut, rombongan Mbak Puan lalu menuju kediaman MH Said Abdullah di Kelurahan Pajagalan, bertemu dengan para habaib dan istirahat sejenak.

Rangkaian agenda Mbak Puan dalam kunkernya di Sumenep belum usai. Dia masih akan bersilaturrahmi dengan para Kepala Desa (Kades) se-Sumenep di gedung Islamic Center di Kecamatan Batuan. Bupati Fauzi juga masih terus mendampingi mantan Menko PMK itu ke lokasi acara.

Sedianya, pasca silaturrahmi dengan para Kades, ada satu lagi agenda Mbak Puan di Sumenep, yaitu bertemu dengan DPC PDI Perjuangan. Namun karena waktu tidak memungkinkan, akhirnya acara dengan para Kades itu menjadi yang terakhir pada kunjungannya kali ini.

Setelah hampir seharian mendampingi kunker Mbak Puan, Buapti Fauzi mengaku semakin mengenal sosok puteri Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

“Mbak Puan orangnya dekat dengan masyarakat dan tidak sungkan berbaur dengan masyarakat. Buktinya, waktu perjanan di Gili Iyang, beliau tiba-tiba minta berhenti kepada Ibu Gubernur, lalu turun dari sepeda untuk membeli pisang yang dijual masyarakat di pinggir jalan,” kata Bupati Fauzi, Jumat (4/3).

Baca Juga :  Telan Anggaran 60 Miliar, Pembangunan Dua Pelabuhan di Sumenep Hampir Rampung

Tak hanya itu, menurut Bupati Fauzi, Mbak Puan juga mewarisi sifat Bung Karno yang meski sebagai pejabat negara namun selalu ingin dekat dengan para ulama, habaib, kiai, dan pengasuh pondok pesantren.

“Tidak hanya itu, beliau juga peduli terhadap pondok pesantren dan hal-hal lain yang berbau keagamaan. Di Ponpes Nyai Thayyibah di Legung, beliaun memberikan menitip bantuan untuk dibagikan kepada 20 musala,” kata pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu.

Lalu, sambungnya, Mbak PM juga begitu memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

“Makanya saat silaturrahmi dengan para kepala desa, Mbak Puan minta agar DD dimaksimalkan agar masyarakat bisa sejahtera. Karena dia tahu, masyarakat di desa merupakan sendi sekaligus tolok ukur kemajuan negeri ini,” pungkasnya.