SUMENEP, MaduraPost – Cuaca buruk menerjang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022) siang. Cuaca yang terbilang ektrem ini membuat sejumlah ruas jalan tergenang air hingga lutut orang dewasa.
Hujan, angin dan gemuruh guntur menyelimuti Kota Keris hari ini. Hujan deras berlangsung kurang lebih 3 jam, sekitar pukul 11.45 WIB sampai 14.30 WIB. Parahnya, hingga sore hari genangan air masih nampak tinggi dibeberapa wilayah perkotaan Sumenep.
Akibat cuaca ekstrem hari ini, atap ruangan inap bedah alias plafon Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep ambruk.
Sebanyak 17 pasien diantaranya 4 orang anak-anak hampir tertimpa reruntuhan. Plafon rumah sakit ini mengalami kerusakan parah.
Pengakuan salah satu pasien saat detik-detik plafon mau runtuh, seperti merasakan adanya gempa bumi.
“Saya kaget, karena kejadiannya sangat cepat, dan atap rumah sakit bergetar,” kata dia saat diwawancara sejumlah media, Rabu (9/2).
Suyono menjelaskan, bahwa atap ruang inap rumah sakit itu jatuh secara perlahan. Spontan, semua pasien berlarian ke luar ruangan mencari aman, termasuk pasien yang masih kondisinya kurang cukup sehat.
“Alhamdulillah, semua pasein selamat dan bisa keluar dari ruangan. Saya kira itu gempa tetapi ternyata plafon yang ambruk,” ujarnya.
Meski begitu, beberapa pasien lain sempat terlihat panik atas ambruknya plafon rumah sakit tersebut. Kini, 17 pasien sudah dipindahkan ke ruangan lantai satu.
Direktur RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep, Erliyati menerangkan, di ruangan tersebut terdapat 17 pasien yang berhasil keluar saat insiden itu terjadi.
“Ada 4 pasien anak-anak dan sisanya dewasa. Alhamdulilah tidak ada korban,” kata Erliyati menjelaskan.






