PAMEKASAN, Madurapost.net – Proyek Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan Lenteng – Palengaan Laok yang berlokasi di Desa Rekkerrek, Kecamatan Palengaan, Kabupaten menjadi perhatian masyarakat.
Berdasarkan pantauan MaduraPost dilokasi, tampak material batu dan pasir bertumpuk di tengah jalan. Parahnya, alat pembuat acian (Molen) berada di tengah jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan.
Tidak hanya itu, proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Pamekasan tersebut sepertinya hanya mau dikerjakan asal jadi saja. Sebab pada galian pondasi, banyak batu yang masih menggunduk.
Padahal dilokasi proyek tampak jelas beberapa alat berat yang bisa membongkar batu-batu tersebut. Sebab adanya batu yang masih menggunduk tersebut jelas mengurangi volume dan anggaran.
Kemudian, tampak jelas penataan batunya ditata kosong, artinya hanya dicaplok spesi dari luar, sehingga realisasi proyek tersebut nantinya tidak akan tahan lama.
Disoal perihal tersebut, salah seorang Petugas yang diduga sebagai Pengawas Lapangan mengatakan, tidak tahu menahu perihal pekerjaan tersebut.
“Saya hanya mewakili saja pak, soal itu kurang tahu saya,” kata Pengawas yang tidak menyebutkan namanya tersebut, Selasa (20/10/2020).
Sementara itu, anggota tim investigasi dari LSM Wadah Pengayom Rakyat (WPR) Abd Basit mengatakan, proyek tersebut diduga akan dikerjakan asal jadi.
“Proyek tersebut sepertinya mau dikerjakan asal jadi saja, sebab pada saat kami melakukan investigasi, banyak temuan yang kami temukan yang kami duga tidak sesuai dengan perencanaan teknis,” kata Abd Basit.
Atas temuan tersebut, Abd Basit akan koordinasi dengan dinas terkait agar segera ditindaklanjuti, ” Kalo perlu harus dibongkar,” Lanjut Basid.
Berdasarkan data yang dihimpun MaduraPost, Proyek tersebut berada dibawah leading sektor Dinas PUPR Pamekasan dan dikerjakan oleh CV.Aminuddin Jaya Mix dengan anggaran Rp 800.000.000.
Proyek tersebut berada dibawah pengawasan CV. Adhirajasa Cipta Engineering dengan masa kontrak sampai 19 Desember 2020. (Mp/nir/kk)






