SUMENEP, MaduraPost – Sebanyak 27.163 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menerima bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa daging ayam dan telur. Minggu, 7 Mei 2023.
Di mana, KRS yang menerima bantuan itu tersebar di 27 kecamatan yang ada Kabupaten Sumenep.
Rinciannya, kecamatan wilayah daratan sebanyak 17.348 KRS dan Kecamatan di kepulauan sebanyak 9.815 KRS.
Pada Rabu, 3 Mei 2023 kemarin, peluncuran penyaluran bantuan itu dilakukan secara simbolis oleh Ketua TP PPK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi kepada KRS, di Kantor Kecamatan Batuan.
Kepala DKPP Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program tersebut.
Hal itu untuk mewujudkan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah daerah.
“Kami telah memerintahkan para PPL di jajarannya agar senantiasa mendampingi PT. Pos Sumenep di setiap penyaluran bantuan, supaya program itu tepat sasaran di setiap Kecamatan,” ungkapnya pada sejumlah media, Rabu (3/5) kemarin.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Agus Mulyono menjelaskan, angka stunting di Kota Keris menurun cukup signifikan.
Rinciannya, pada tahun 2020 sebesar 29,0 persen, namun pada tahun 2022 menurun menjadi 21,6 persen atau angkanya menurun 7, 4 persen.
“Angka kasus stunting yang menurun itu menjadi yang terbaik di Jawa Timur, namun kami bersama berbagai pihak terus berupa melakukan berbagai program untuk mempercepat sekaligus mencegah stunting di Kabupaten Sumenep,” kata Agus.
Terpisah, Kepala Kantor Pos Sumenep, Nur Lailiyana menerangkan, sebagai penyalur bantuan menjadwalkan realisasinya kepada KRS untuk tahap pertama di Kecamatan daratan berlangsung pada Rabu, 3 Mei 2023 hingga Selasa, 16 Mei 2023 pada tahap pertama.
“Sementara, penyaluran kepada KRS di Kecamatan kepulauan menyesuaikan dengan jadwal pelayaran kapal,” jelasnya.
Lain halnya dengan kata Ketua TP PKK Sumenep, Nia Kurnia Fauzi. Dia mengungkapkan, bantuan daging ayam dan telur tersebut sebagai salah satu wujud kepedulian pemerintah, dalam rangka penanganan kasus stunting di Kabupaten Sumenep.
Pihaknya berharap, program bantuan pemerintah itu bisa menekan angka stunting (gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi), sehingga kasusnya menurun di Kabupaten Sumenep.
Untuk diketahui, program pengentasan stunting diberikan kepada keluarga yang berisiko stunting, yakni ibu hamil, ibu menyusui dan anak yang berusia dua sampai tiga tahun.
Semua menerima mendapatkan bantuan berupa 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur untuk setiap keluarga.
Penyaluran bantuan daging ayam dan telur kepada KRS melibatkan berbagai pihak, yakni Kantor Pos sebagai penyalur bantuan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Dinkes P2KB Sumenep.
“KRS menerima bantuan daging ayam dan telur selama tiga bulan, dan bantuannya benar-benar bermanfaat bagi penerima dalam menurunkan angka stunting di daerah,” kata Nia Kurnia Fauzi menerangkan.***






