SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Warga Sumenep Demam Amplop Berkedok Zakat Mal Saat Salat Tarawih

Avatar
×

Warga Sumenep Demam Amplop Berkedok Zakat Mal Saat Salat Tarawih

Sebarkan artikel ini
SESAK. Potret Masjid Fatimah di Desa Kebunan, Kecamatan Kota, Sumenep, tampak dari luar ramai dengan jamaah yang hendak melangsungkan salat tarawih. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Setiap tahun saat bulan Ramadan tiba, warga Madura, Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Sumenep sering viral dengan adanya amplop usai melangsungkan salat tarawih.

Mereka datang berbondong-bondong ke masjid di setiap titik yang ada di wilayah setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Di samping ingin menjalankan salat tarawih, ada demam amplop berkedok zakat mal.

Hal ini seolah menjadi hal lumrah terjadi di Sumenep. Di setiap masjid, langgar atau musala yang ada para jamaah berbondong-bondong datang.

Warga dari berbagai desa pun bahkan datang hanya ingin mendapatkan amplop tersebut.

Pantauan MaduraPost di sejumlah titik masjid yang ada di Sumenep, sering sesak dari para jamaah di hari-hari dan tanggal yang telah ditentukan.

Baca Juga :  Bupati Bangkalan Buka TPA Baru, Antisipasi Penumpukan Sampah di Wilayah Kota

Nominal dari dalam amplop itu bervariasi, mulai Rp100 ribu hingga Rp250 ribu.

Informasi yang dihimpun, berikut data masjid, langgar dan musala yang sering diserbu warga untuk mendapat amplop berkedok zakat mal saat bulan Ramadan.

Lokasi Pembagian Zakat Tarawih:

– Masjid Laju (200k)
– Masjid Na’sa Bandi (200k)
– Masjid Fatimah, Manding (100k
– Masjid Fatimah, Kebunan (150k)
– Masjid Pak Said, Kepanjin (200k)
– Masjid Kampong Arab, depan rumah Pak Said, (200k)
– Masjid Attaqwa, Parsanga (250k)

Data di atas bukanlah dokumen valid yang resmi dikeluarkan oleh takmir masjid, musala maupun langgar. Hanya saja, data ini sudah viral di media sosial.

Baca Juga :  Penutupan Tambak Ilegal, Pemkab Sumenep Didemo Mahasiswa

Parahnya, warga rela datang lebih awal untuk mendapatkan tempat. Mereka juga mengantri, bukan untuk menjalankan salat tarawih, melainkan demi mendapatkan bagian amplop.

Warga datang saat sore hari hingga mau untuk berbuka puasa di lokasi. Jalan raya pun terkadang penuh dengan lahan parkir sepeda motor.

Tak sedikit warga yang melangsungkan salat tarawih di luar masjid. Kondisi ini dapat dikatakan miris.

Sebab, demam amplop berkedok zakat mal itu telah membuat risih sebagain orang yang nyata-nyata ingin menunaikan ibadah salat tarawih.

“Miris sekali saya melihat, ini saya nggak kenal orang-orangnya tiba-tiba datang ke Masjid Fatimah, Kebunan,” tutur warga setempat, Mukid (46) pada media ini, Minggu (17/3) petang.

Baca Juga :  Pemerintah Kecamatan Sokobanah Mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H

“Tidak biasanya jamaah over kapasitas seperti ini, gara-gara ada isu akan mendapatkan zakat mal,” timpal lebih lanjut pria yang sering mengumandangkan adzan di masjid tersebut.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti, siapa sebenernya dermawan yang memberikan zakat mal setiap tahun di sejumlah titik masjid, musala dan langgar itu.

Hanya saja, rumor yang sering beredar adalah nama anggota DPR RI, MH. Said Abdullah.

Ia menjadi buah bibir masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep saat bulan Ramadan tiba karena sering berbagi.***

Baca berita lainya di Google News atau gabung grup WhatsApp sekarang juga!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.