Wali Siswa SMKN 1 Mengeluh,Sumbangan Renovasi Pagar Sekolah Menjadi Beban

- Jurnalis

Senin, 2 Desember 2019 - 17:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Dok Beritama.id

BERITAMA.ID, SUMENEP – Salahsatu Sekolah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep, Madura, Jawa Timur, menarik sumbangan sebesar Rp. 245.000 kepada seluruh siswanya dalam program perbaikan pagar sekolah dan paving.

Penarikan sumbangan dilakukan kesemua siswa mulai dari kelas X sampai kelas XII semua jurusan, dengan keseluruhan siswa mencapai 1.500 murid.

Penarikan sumbangan sendiri telah disosialisasikan pada bulan Agustus 2019 lalu, oleh komite sekolah saat Kepala Sekolah (Kepsek) tengah bepergian keluar kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ironisnya, dari pungutan sumbangan tersebut ditargetkan dari nominal yang di tetapkan harus lunas sebelum ujian sekolah dimulai.

Akan hal tersebut, salahsatu wali siswa inisial H sangat resah dengan sumbangan itu. Pasalnya, dengan nominal yang cukup lumayan tinggi, masih juga dibebankan membayar uang Tabungan Khusus (Tabsus) yang setiap bulannya mencapai Rp. 50.000.

Baca Juga :  Di Kecamatan Palengaan Pamekasan Ada 5 Desa Akan Menyelenggarakan Pilkades Serentak 2019

“Saya hanya takut tidak bisa membayar sumbangan ini, padahal masih ada uang Tabsus 50 ribu setiap bulan, ditambah uang pagar dan paving ini,” kata H, yang termasuk keluarga miskin ini, Senin (2/12).

Padahal, lanjut H menjelaskan, sumbangan itu bentuknya menekan, namun hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi dirinya.

“Mau tidak mau saya harus bayar, demi anak saya harus bisa ikut ujian, meski ini dirasa sulit. Karena pembayaran itu ditekan pihak sekolah, sebelum ujian bulan Desember di mulai, harus lunas,” terangnya dengan nada takut.

Sementara itu, saat ditemui di SMKN 1 Sumenep, Kepsek bersama komite sekolah menerangkan, jika pembayaran sumbangan sudah sesuai dengan kesepakatan wali siswa.

Baca Juga :  Pemuda Asal Desa Tebul Timur Pamekasan, yang Diduga Dipresi Sudah Ditemukan

“Sudah sesuai dengan kesepakatan wali siswa. Tapi misalkan tidak mampu, silahkan datang ke sekolah, pasti dibebaskan,” ungkap Yudi Sutiono, Komite SMKN 1 Sumenep.

Selain itu, Kepsek SMKN 1 Sumenep, Zainol Sahari, juga membenarkan perihal penarikan sumbangan dengan ploting nominal Rp. 245.000 tersebut.

“Program ini tidak harus terwujud, kalau memungkinkan silahkan, kalau tidak ya tidak usah. Karena saya tidak ingin sekolah jadi beban,” katanya, pada awak media.

Bahkan, dia menyampaikan, apabila hal itu tersebut dirasa berat, penarikan sumbangan yang menjadi programnya itu tidak dibayar secara utuh tidak jadi masalah. Sebab, siswa tetap harus mengikuti ujian meski belum melunasi penarikan sumbangan yang sudah disepakatinya itu.

Baca Juga :  Buka Bersama Dengan Jurnalis, Kapolres Pamekasan Imbau Tetap Berimbang dalam Pemberitaan

“Tadi pagi sudah saya sampaikan, jangan sampai ada siswa yang tidak ikut ujian gara-gara biaya. Apalagi hanya karena pagar ini, semuanya harus ikut ujian,” tegas dia.

Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Sumenep, Sugiono Eksantoso, membantah jika belum ada laporan masuk terkait penarikan sumbangan disekolah negeri yang dipimpinnya tersebut.

“Wah itu tidak boleh, sampai saat ini belum ada laporan masuk ke saya terkait adanya penarikan sumbangan di sejumlah SMA/SMK sederajat,” paparnya, saat dihubungi melalui sambungan selularnya.

Sedangkan, Kepsek SMKN 1 Sumenep, mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kacabdin Sumenep.

“Sudah kok kami laporan, tapi tidak secara tertulis. Kami tidak sembarangan juga mengambil keputusan,” pungkasnya. (MHE)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati
Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo
Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis
Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan
Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang
Oknum Guru SD di Pamekasan Ingin Perkosa Keponakannya Saat Mandi Telanjang
160 Mahasiswa Ikuti Wisuda ke-26 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff di Tarim
LSM Gebrak Meja di Sekolah, DPKS: Ini Penghinaan terhadap Dunia Pendidikan

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:33 WIB

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati

Senin, 9 Juni 2025 - 14:04 WIB

Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo

Senin, 9 Juni 2025 - 13:26 WIB

Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:17 WIB

Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan

Selasa, 3 Juni 2025 - 10:23 WIB

Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang

Berita Terbaru

RUSAK. Potret dua ruas jalan desa di Lebeng Timur tampak rusak dan tak terurus, meski perbaikan selalu tercantum dalam program tahunan pemerintah desa. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:14 WIB

Potret SPBU SPBU 54.691.03 Junok Bangkalan saat mengisi bbm ke jeriken (foto: dokumentasi madurapost).

Ekonomi & Bisnis

SPBU Junok Bangkalan Diduga Abaikan Antrean, Prioritaskan Jeriken

Senin, 16 Jun 2025 - 14:12 WIB

FLAYER. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan informasi resmi jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang TK, SD, dan SMP, dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. (Istimewa for MaduraPost)

Pendidikan

Pendaftaran Siswa Baru 2025 di Sumenep Resmi Dibuka

Senin, 16 Jun 2025 - 13:39 WIB