PAMEKASAN, MaduraPost – Salah seorang wali murid di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Aniek Yuliati gagal mencairkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) imbas menunggu antrean panjang pelayanan Bank BRI Unit di Jalan Amin Jakfar, Kota Pamekasan.
Parahnya, warga Kelurahan Lawangan Daya tersebut menunggu antrean bank hingga lima jam, mulai pukul 11 siang sampai pukul 16 sore, meski berkas sebelumnya ia memilih jalur untuk menyerahkan ke pihak Office Boy (OB) ketimbang satpam bank.
Akan tetapi, wali murid lain yang hendak melakukan hal sama, justru cepat diproses. Sebab mereka menyerahkan berkas lewat pihak satpam bank.
“Saya protes ke teller lantaran orang yang datang pukul 13 justru lebih awal cairnya. Masak berkas dikeluarkan lalu dimasukkan lagi, terus beberapa kali begitu,” kata Aniek.
Lebih lanjut, Aniek akhirnya mau mencabut berkas tersebut. Namun lagi-lagi berkas yang sudah masuk, tak kunjung ditemukan pegawai bank. Ia pun semakin merasa emosional dan sangat kecewa terhadap pelayanan bank.
“Satpam berdalih, jika saya katanya sudah dipanggil 4 kali. Padahal saya ada di meja urutan kedua dari depan dekat teller, kalau dipanggil, tentu akan kedengaran,” imbuh Aniek.
Untuk melakukan pembelaan, Aniek melaporkan kejadian tersebut ke layanan BRI 1407 melalui via WhatsApp, meski gagal.
Pihak bank kemudian memanggil Aniek, dengan putusan dana PIP tersebut bisa dicairkan dengan jarak waktu kurang lebih 10 tahun, tepatnya 19 Desember 2033.
Atas kejadian tersebut, Aniek merasa dirugikan dan sangat menyayangkan layanan Bank BRI, yang dituding tidak profesional dan kurang memperhatikan kebutuhan urgensi nasabah.***






