Scroll untuk baca artikel
Headline

Transformasi Pemantauan Limbah B3, DLH Sumenep Siap Terapkan Aplikasi Siraja pada 2025

Avatar
12
×

Transformasi Pemantauan Limbah B3, DLH Sumenep Siap Terapkan Aplikasi Siraja pada 2025

Sebarkan artikel ini
TANGKAPAN LAYAR. Potret Aplikasi Siraja yang akan digunakan DLH Sumenep pada tahun 2025 untuk pengelolaan B3. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera memperkenalkan aplikasi Pelaporan Kinerja (Siraja) untuk pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Aplikasi ini, yang direncanakan akan diimplementasikan pada tahun 2025, merupakan inovasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memudahkan pelaporan dan pemantauan limbah B3 secara terpadu.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Banyak Beasiswanya, Kampus STKIP PGRI Sumenep Masih Buka Gelombang III

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Sumenep, Deddy Surya menjelaskan, bahwa Siraja Limbah B3 akan mempermudah DLH Sumenep dalam pemantauan dan pelaporan limbah B3 dengan cara yang simpel dan efisien.

Aplikasi ini memungkinkan DLH untuk mengakses informasi tentang jumlah dan jenis limbah B3 di berbagai lokasi kapan saja dan di mana saja.

Baca Juga :  SPPG Desa Rekkerrek Akan Jadi Role Model Program MBG di Madura yang Dikelola BUMDes

“Dengan aplikasi ini, DLH Sumenep dapat memantau secara langsung limbah B3 dari semua instansi yang terhubung, termasuk yang memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah B3,” kata Deddy dalam keterangannya belum lama ini, Senin (15/7).

Menurut Deddy, aplikasi Siraja tidak hanya memantau besaran limbah B3, tetapi juga mengatur jadwal pengangkutan limbah, serta menyediakan informasi detail tentang jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh berbagai instansi.

Baca Juga :  Aksi Kemanusiaan Dalam Rangka Memperingati HUT RAPI Pamekasan ke 40

Diharapkan, aplikasi Siraja dapat segera diimplementasikan untuk memperbaiki pemantauan limbah B3 dan meningkatkan perlindungan lingkungan secara efektif.

“Semua data limbah seperti jenis dan jumlahnya akan tercatat dengan baik di Siraja Limbah B3. Misalnya, limbah infeksius seberat 50 kilogram dan limbah non-infeksius seberat 20 kilogram,” kata Deddy menerangkan.***