Scroll untuk baca artikel
Headline

Transformasi Desa di Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo Sukses Tingkatkan 101 Desa Jadi Mandiri

Avatar
4
×

Transformasi Desa di Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo Sukses Tingkatkan 101 Desa Jadi Mandiri

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Potret Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat diwawancara media beberapa waktu lalu. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, terus menunjukkan komitmennya dalam mengangkat desa-desa di wilayahnya menuju kemajuan.

Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil menghapus status desa tertinggal, suatu pencapaian yang menjadi bukti keseriusannya dalam memajukan masyarakat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) 2024, Sumenep kini memiliki 92 desa dalam kategori Berkembang, 137 Desa Maju, dan 101 Desa Mandiri.

Angka ini menunjukkan peningkatan luar biasa dibandingkan beberapa tahun terakhir. Pada 2021, Sumenep hanya memiliki satu desa berstatus Mandiri, dengan 54 desa Maju dan 275 desa Berkembang.

Namun, berkat strategi yang efektif di bawah kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo, pada 2023 jumlah Desa Mandiri meningkat menjadi 39, dengan 144 Desa Maju, dan 147 Desa Berkembang.

Baca Juga :  Pilkades Serentak Kabupaten Sumenep Akan Kembali di Gelar Pada November 2020

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf menyebut, bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras bersama antara pemerintah dan masyarakat, di mana Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo memainkan peran penting.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa selama 3,5 tahun terakhir, berbagai kemajuan telah diraih. Saat ini, tidak ada lagi desa yang memiliki status tertinggal,” ujar Anwar.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan strategis yang diterapkan Achmad Fauzi Wongsojudo, yang berfokus pada tiga aspek utama dalam penilaian IDM: Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan/Ekologi (IKL).

Baca Juga :  DPMD: 24 Desa di Kabupaten Bangkalan Masih Berstatus Desa Tertinggal

Di banyak desa, telah tersedia fasilitas yang mendukung ketiga indikator ini, memastikan setiap desa dapat meraih peningkatan status.

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo memulai langkah besar ini dengan mengidentifikasi desa-desa tertinggal, kemudian merancang program-program sesuai kebutuhan spesifik setiap desa.

Salah satu program andalannya adalah pembangunan infrastruktur dasar, di mana selama periode 2021 hingga 2024, jalan yang dibangun mencapai panjang 133,32 kilometer, memperkuat konektivitas antar wilayah.

Di bidang pendidikan, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo juga memprioritaskan peningkatan sarana dan prasarana sekolah serta kualitas tenaga pengajar.

Melibatkan lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah, ia memastikan bahwa pendidikan menjadi pilar penting dalam membangun masa depan desa-desa Sumenep.

Baca Juga :  Kejari Sampang Diduga Impoten Menghadapi Mafia Sertifikat Tanah Desa Bira Barat

Pertumbuhan ekonomi pun tak lepas dari perhatian sang bupati. Dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumenep, dari 2,61 persen pada 2021 menjadi 5,35 persen pada 2023.

Perbaikan layanan kesehatan juga dilakukan secara masif, dengan 30 Puskesmas tersebar di 27 kecamatan, memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Keberhasilan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo dalam memimpin perubahan di Sumenep tidak hanya tercermin dari data statistik, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat di berbagai aspek.

Keseriusan dan komitmennya menjadi faktor utama yang membawa Sumenep menuju arah kemajuan yang lebih baik.***