SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Daerah

Tiga Kecamatan Masih Menerapkan PJJ, Begini Penjelasan Disdik Sumenep

Avatar
×

Tiga Kecamatan Masih Menerapkan PJJ, Begini Penjelasan Disdik Sumenep

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Sebab masih masih berstatus zona oranye, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur instruksikan kepada seluruh lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Kota, Bluto dan Talango untuk sementara waktu menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu mengacu pada surat edaran (SE) Disdik Sumenep tertanggal 17 November 2020 yang ditujukan kepada seluruh kepala sekolah. Jenjang Pendidikan yang diwajibkan melakukan PJJ mulai dari pendidikan usia dini (Paud) hingga sekolah menengah atas (SMA).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kabid Pembinaan sekolah menengah pertama (SMP) Disdik Sumenep, Edy Suprayitno mengatakan, PJJ di tiga Kecamatan tersebut berlaku sejak hari Selasa (17/11/2020) kemarin.

“Tadi saya bersama cabang Dinasnya, dari yang paling bawah sampai SMA harus PJJ,” ujarnya, Rabu (18/11).

PJJ akan tetap diterapkan sampai tiga Kecamatan tersebut berada di zona hijau kembali. Dia menambahkan, bahwa kebijakan pemberlakuan PJJ tersebut pasti sangat disayangkan oleh berbagai pihak.

Namun, lanjut Edy, untuk mengantisipasi semakin runyamnya keadaan, pihaknya mengaku harus menerapkan kebijakan tersebut. Walaupun efektivitas pembelajaran tatap muka (PTM) menurutnya pasti lebih optimal daripada PJJ.

“Kalau untuk memutus penyebaran covid-19 ya optimal. Kalau dari segi pembelajarannya pasti PJJ tidaklah optimal. Karena yang di pedesaan kesulitan jaringan,” jelas dia.

Pihaknya berharap, agar semua lembaga pendidikan di tiga kecamatan bisa melaksanakan PJJ sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Disdik.

Sebab, keselamatan dan kesehatan warga sekolah adalah hal yang paling utama. Ketuntasan kurikulum, sambungnya, kalah penting jika dibenturkan dengan semakin merebaknya wabah pandemi di Bumi Sumekar.

“Saya berharap korona ini cepat hilang, dan kita bisa kembali pada kehidupan semula,” pungkas peraih Madura Award ketegori Tokoh Pendidikan pada tahun 2018 itu. (Mp/al/rul)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.