PAMEKASAN, MaduraPost – Hidup di lingkungan bersih memang jadi impian semua orang. Namun, apa jadinya jika masyarakat di lingkungan masih buang air besar sembarangan.
Apalagi jika perbaikan sanitasi selalu berbenturan dengan masalah ekonomi masyarakat yang serba kekurangan.
Namun, pelik bukan berarti tak dapat diselesaikan. Melalui sistem kredit mikro pembangunan sarana sanitasi, masalah ini berangsur dapat diselesaikan.
Program sanitasi Perdesaan Padat karya merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Kementerian PUPR mengalokasikan dana untuk membiayai program sanitasi desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020.
Sebagaimana yang ada di Desa Panaan, Desa Potoan Daya dan Desa Rombuh Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur.
Setiap warga yang akan menerima bantuan, sebelumnya telah di data sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Seperti, Ibu hamil, Batita, orang dengan kondisi Stunting, Disabilitas dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Berdasarkan hasil survei dan asesmen, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) di Desa Panaan memperoleh 199 jiwa dalam 47 Kepala Keluarga.
Dengan rincian, Ibu hamil sebanyak 5 orang, Batita sebanyak 8 orang, Stunting sebanyak 2 orang, Disabilitas sebanyak 2 orang dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 12 orang. Total ada 29 lokasi yang akan dibangun sanitasi.
Lokasi tersebut tersebar di Dusun Tengah ada 18 lokasi, Dusun Karang Anom 7 lokasi, Dusun Bata-bata 1 lokasi dan Dusun Pakes ada 3 lokasi.
Sedangkan data penerima bantuan sanitasi untuk Desa Potoan Daya yang dihimpun yaitu, ada 215 jiwa dalam 54 Kepala Keluarga.
Adapun rincian sebagai berikut, Ibu hamil sebanyak 4 orang, Batita ada 14 orang, Stunting ada 1 orang, Disabilitas tidak ada, dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 10 orang.
Lokasi yang akan di bangun sanitasi Dusun Bujudan ada 9 lokasi, Dusun Bungur ada 12 lokasi, Dusun Potoan ada 5 lokasi dan Dusun Bajur ada 3 lokasi. Total pembangunan sanitasi di Potoan Daya berjumlah 29 lokasi.
Untuk penerima sanitasi di Desa Rombuh ditemukan sebanyak 154 jiwa dalam 42 Kepala Keluarga.
Dengan riancian, Ibu hamil sebanyak 1 orang, Batita sebanyak 4 orang, Stunting sebanyak 3 orang dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 15 orang. Adapun total penerima bantuan sanitasi berjumlah 28 lokasi.
28 lokasi tersebut tersebar di Dusun Klompang Robbu ada 6 lokasi, Dusun Galisan ada 6 lokasi, Dusun Pangdlupang ada 4 lokasi dan Dusun Kapasan ada 12 lokasi.
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Pemberdayaan, Yessherly Amriana, menjelaskan melalui program ini diharapkan meningkatkan perluasan akses sanitasi dengan menyediakan prasarana dan sarana sanitasi yang berkualitas, dan berkelanjutan berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan.
“Tujuan di bangunnya sanitasi tersebut guna meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi Masyarakat,”Jelas TFL asal Bluto Sumenep itu. Sabtu, (09/05/2020).
Pengetahuan tentang sanitasi, lanjut sherly, merupakan salah satu dasar yang harus diperhatikan di lingkungan perdesaan dimana terbebas dari permasalahan kesehatan yang mengancam kualitas generasi penerusnya.
“Masalah mengubah kebiasaan memang tidak semudah membalikkan tangan,” Imbuh TFL berperawakan cantik ini.
Sementara itu, TFL Teknik, Yoyok Sugiyono, ST., saat dimintai keterangan kapan pembangunan sanitasi dimulai, dirinya menjawab sekitar pertengahan bulan juni 2020.
“Dibangunnya program sanitasi itu sekitar pertengahan bulan enam mas,”Singkat Mas Yoyok sapaan akrabnya.
Sekedar untuk diketahui, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang bertugas di desa ada 2 orang. Untuk Desa Panaan dan Desa Potoan Laok bernama Yessherly Amriana, ST,. dan Yoyok Sugiyono, ST.,
Sedangkan TFL yang bertugas di Desa Rombuh bernama Asia, ST,. dan Samsuri, ST. (Mp/rai/kk)