SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
HeadlinePemerintahanPeristiwa

Tidak Terima Ulama Dihina, Anggota DPRD Sampang Kutuk Pemilik Akun Facebook “Suteki”

Avatar
×

Tidak Terima Ulama Dihina, Anggota DPRD Sampang Kutuk Pemilik Akun Facebook “Suteki”

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, Madurapost.id – Akun Facebook bernama Suteki menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Pasalnya akun tersebut diketahui telah mengina salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, RKH. Muddatstsir Badruddin. Sontak mebuat para alumni dan simpatisan pondok pesantren Panyeppen marah besar kepada pemilik akun tersebut.

Tak terkecuali Nurul Huda. Anggota DPRD Kabupaten Sampamg tersebut mengutuk keras terhadap prilaku pemilik akun tersebut. Ia menilai akun facebook Suketi telah membuat para alumni dan santri yang pernah menimba ilmu disana marah besar.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Kalapas Narkotika Kelas II A Pamekasan Fokus Memberikan Pelayanan Terbaik Bagi Publik

“Kami sebagai alumni dan santri merasa tersakiti atas komentar dan postingan akun FB tersebut,” ucap Huda kepada MaduraPost. Selasa (09/06/2020).

Politisi Partai Demokrat tersebut beeharap Kepolisian Resort Pamekasan segera mengungkap pemilik akun tersebut agar kemarahan para simpatisan bisa reda dan teratasi.

“Sebenarnya ini cukup mudah bagi penegak hukum untuk mengetahui siapa pemilik akun tersebut. Cuma pertanyaannya, mau atau tidak Polres Pamekasan mengungkapnya,” tanya Huda.

Baca Juga :  Harlah PMII ke 60 Tahun, Kader STKIP PGRI Sumenep Gelar Gerakan 100 Masker Satu Desa

Ia juga merasa khawatir apabilan persoalan ini masih berlarut-larut akan menimbulkan gejolak yang besar dari masyarakat dan simpatisan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen.

“Bagi kami ini adalah jihad untuk membela kiai sekaligus ulama kharismatik ini,” pungkas Huda diruang kerjanya. (Mp/ron/kk)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.