Tarik Pungli Uang Bimbel Rp 375 Ribu, SMPN 1 Sampang Diprotes Wali Murid – Madura Post
close menu

Masuk


Tutup x

Tarik Pungli Uang Bimbel Rp 375 Ribu, SMPN 1 Sampang Diprotes Wali Murid

Penulis: | Editor:

SAMPANG, Madurapost.id – SMPN 1 Sampang jadi sorotan semua wali murid. Penyebabnya, lembaga negeri ini diduga tengah melakukan pungutan liar (pungli) uang bimbingan belajar (bimbel) sebanyak Rp 375 ribu. Akibatnya tidak sedikit banyak protes dari sejumlah wali murid.

Terindikasi pungutan sumbangan kepada siswa SMP 1 Negeri Sampang secara halus, dari pihak sekolah dengan mematok nominal sebesar Rp.375 ribu hingga terungkap Banyaknya keluhan wali murid terkait dugaan pungli menjadi resah.

Anehnya, wali murid tidak menerima bukti setoran atau kuitansi. Ada yang beranggapan nominal tersebut sangat memberatkan bagi wali murid kelas ekonomi ke bawah.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

Salah satu wali murid yang tak mau disebutkan namanya beralasan agar anaknya tak di bully di sekolah. Ia mengeluh dan mengaku sangat keberatan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah menegah negeri ini.

Pasalnya, iuran itu bukan lagi layaknya sumbangan sukarela yang harus dikeluarkannya, melainkan kewajiban yang sudah diharuskan.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="2" judul="Baca Juga : "]

“Pungutan itu untuk persiapan menghadapi ujian nasional. Padahal setau kami para orang tua, sekarang sekolah itu gratis dan tidak ada pungutan,” gerutunya kepada media ini.

Diakuinya, pungutan itu telah melalui rapat wali murid, namun saat rapat wali murid tidak diberikan kesempatan meminta penjelasan, serta rincian anggaran. “Tiba-tiba besarannya sudah ditetapkan seperti itu,” keluhnya.

Di tempat terpisah, Kepala SMPN 1 Sampang, Teguh Suparyanto membantah tidak menampik adanya pungutan sebesar itu. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="3" judul="Baca Juga : "]

“Iya benar. Tapi sebagian dana yang tidak terpakai itu, hari ini kami kembalikan sebesar Rp144 ribu,” kilahnya saat dikonfirmasi, Jumat (12/06/2020).

Disinggung soal pengembalian iuran yang tidak utuh itu. Dia menegaskan bahwa dana tersebut sebagian sudah terserap untuk kebutuhan murid, diantaranya bimbel. Menurutnya, bimbel sangat penting dalam rangka menghadapi ujian nasional.

“Kan sudah terserap semua, seperti bimbel, foto dan juga map ijazah, kan sudah dibayar. Yang belum terserap itu hanya acara outbond dan acara wisuda kelulusan,” akunya.

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan tersebut semuanya sudah sesuai dengan prosedur, karena sebelumnya perihal sumbangan itu sudah dirapatkan.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="4" judul="Baca Juga : "]

“Dalam rapat itu, ketua komitenya juga hadir kok, dan tidak ada penolakan dari para wali murid. Itu terlihat dari rapat yang telah mencapai mufakat,” dalihnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Noer Alam dikonfirmasi melalui Kabid Pembinaan SMP, M Bahri mengaku belum mengetahui secara pasti adanya penarikan sumbangan yang dilakukan oleh sekolah negeri yang tercover dalam instansi yang dibidanginya itu.

“Sampai saat ini belum ada laporan masuk ke saya terkait adanya penarikan sumbangan itu,” ujar secara singkat, saat dihubungi via telepon selulernya. (Mp/man/rus)

Konten di bawah ini disajikan oleh MGID. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.