Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Tangani Secara Masif Pasien ODGJ, Dinkes dan P2KB Sumenep Gelar Rapat Koordinasi

Avatar
4
×

Tangani Secara Masif Pasien ODGJ, Dinkes dan P2KB Sumenep Gelar Rapat Koordinasi

Sebarkan artikel ini
RAPAT KOORDINASI. Dinkes dan P2KB Sumenep saat menggelar rapat koordinasi ODGJ bersama tim Provinsi di aula dinas setempat. (M. Hendra. E)

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes dan P2KB) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi Penanganan Pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Selasa, 28 Juni 2022.

Kepala Dinkes dan P2KB Sumenep, Agus Mulyono mengungkapkan, lima tahun lalu sebanyak 92 orang terdata sebagai pasien ODGJ.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Namun, tahun ini sudah berkurang menjadi 15 orang. Pihaknya menargetkan, di akhir tahun 2022 bisa tuntas alias tak ada lagi warga yang menderita ODGJ.

Baca Juga :  Aktivis Sumenep Soroti Tindakan Gegabah Wali Kota Surabaya

“Kami menggerakkan tim kita di pelayanan jiwa yang ada di 27 Puskesmas Sumenep, kemudian dokter spesialis serta dukungan semua sektor,” kata Agus mengungkapkan pada MaduraPost, Selasa (28/6).

Dalam menangani pasien ODGJ, Dinkes dan P2KB Sumenep salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan instansi lainnya.

Baca Juga :  BTN Naikkan Suku Bunga Kredit Tanpa Pemberitahuan, Asep Hendrisman Berkelit Urusan Pusat

“Di tingkat kecamatan kami juga lakukan koordinasi dan komponen lain ke bawah hingga desa,” terangnya.

Dengan begitu, kata Agus, pihaknya bersama tim medis di Kabupaten Sumenep telah menyiapkan diri untuk penanganan pasien ODGJ.

Mulai dari obat-obatan yang ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam hal ini Dinkes dan P2KB secara gratis.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Optimis Jadikan Kabupaten Layak Anak, Ini Pesan Wabup Khalifah

“Obatnya pun tentu yang standar, bukan obat yang sembarang. Kami juga membutuhkan dukungan masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya mengaku akan memaksimalkan penanganan terhadap pasien ODGJ agar tidak lebih berisiko. Tentunya dibantu dengan beberapa tim medis.