SAMPANG, MaduraPost – Seratus nelayan skala kecil di Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, ada indikasi akan melakukan aksi unjuk rasa kepada PT Husky-CNOOC Madura Limited (abbreviated as “HCML”) di areal tangkap nelayan yang berdampak menurun penghasilan bagi para nelayan.
Nelayan asal Desa Gulbung, Muhammad mengatakan, berdampak pada nelayan pengerjaan proyek tersebut.Bahkan perekonomian kalangan nelayan skala kecil terganggu, penghasilan mereka jauh berkurang.
Karena areal tempat untuk mendapatkan kepiting maupun ikan dengan menggunakan alat tangkap ambai pancang, ambai apung, bubu dan alat tangkap lainnya tersebut berdampak oleh pekerjaan proyek pengeboran minyak.
“Selain itu, mengakibatkan proses penangkap kepiting serta berbagai jenis ikan tidak berjalan lancar, berdampak proyek pengeboran minyak yang dilakukan PT Husky-CNOOC Madura Limited (abbreviated as “HCML”). Yang sudah berlangsung,” ungkap Muhammad, Minggu (27/11/2022).
Menurut dia saat ini belum ada bantuan untuk nelayan, kegiatan mereka sangat mengganggu pendapatan nelayan, sebelum ada proyek ini, kami nelayan bisa berpenghasilan seratus hingga dua ratus ribu, tetapi sekarang jauh berkurang.
“Dikalangan nelayan skala kecil yang mencari nafkah dari pagi hingga malam hari di sekitar selat Madura yang saat ini dimanfaatkan sebagai lokasi pengeboran minyak, pihak pekerja atau PT Husky, hendaknya membantu para nelayan yang terdampak langsung atas kegiatan proyek tersebut.Sementara itu, kalau memang di perhatikan nasib nelayan di pesisir,” terangnya.
Tidak hanya itu, kata dia, seratusan nelayan skala kecil di Desa Gulbung yang sehari-harinya mencari nafkah di perairan Selat Madura dan juga tepat di Timurnya Pulau Mandangin.
“Banyak warga mengeluhkan proyek pengeboran minyak oleh PT Husky-CNOOC Madura Limited (abbreviated as “HCML”) is one of the Production Sharing Contracts (PSC) of Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) di pertanyakan mengenai dampak lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerhati nelayan Fadil mengungkapkan, bahwa perusahaan pengeboran minyak diharapkan memberikan kompensasi kepada para nelayan skala kecil yang terdampak langsung atas berjalannya proyek pengeboran minyak yang berlokasi di sekitar areal tangkap nelayan tersebut.
“Ada indikasi nelayan akan melakukan aksi unjuk rasa, karena proyek pengeboran minyak sudah berlangsung lama. Namun saat ini belum ada kompensasi kepada para nelayan. Padahal akibat proyek tersebut, hasil tangkap atau penghasilan nelayan jauh berkurang,” tutur Fadil.
“Kami berharap. jika pihak perusahaan atau PT Husky bersedia menyalurkan bantuan kepada nelayan, hendaknya diberikan kepada yang benar-benar berhak menerima,” pungkasnya.***