Scroll untuk baca artikel
Headline

Soal Viralnya Suara Aneh dari Dalam Tanah, Bupati Sumenep Minta Masyarakat Tenang

Avatar
15
×

Soal Viralnya Suara Aneh dari Dalam Tanah, Bupati Sumenep Minta Masyarakat Tenang

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Bupati Sumenep Achmad Fauzi, saat diwawancara sejumlah media belum lama ini. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Atas adanya fenomena dentuman aneh dari bawah tanah yang menghebohkan warga Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bupati Achmad Fauzi mengimbau masyarakat agar tidak panik. Sabtu, 12 Agustus 2023.

Diketahui, suara dentuman aneh itu berasal dari dalam bumi, tepat di bawah pemukiman warga setempat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Budaya Dayung Di Kabupaten Bangkalan Dilestarikan

“Masyarakat diharap tenang, kalau ada hal-hal mendadak khususnya di Moncek bisa menghubungi Call Center 112,” imbau Bupati Fauzi saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh sejumlah media, Sabtu (12/8).

Fenomena suara dentuman aneh yang berasal dari dalam bumi di bawah pemukiman warga Kecamatan Lenteng itu menyebabkan sejumlah masyarakat panik dan ketakutan.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tertib Patuhi Protokol Kesehatan

Salah seorang warga setempat, berinisial Q (30) mengatakan, bahwa bunyi dentuman keras yang disertai getaran itu sudah terjadi seminggu terakhir.

Pihaknya mengaku kejadian itu memang sudah terjadi pada sebelumnya tapi tidak sekeras saat ini.

“Beberapa hari sebelumnya fenomena ini sudah terjadi tapi kecil suaranya tidak keras getarannya kecil, tapi tidak seheboh hari ini dengan getaran disertai suara yang keras dan waktunya lama,” kata dia menceritakan.

Baca Juga :  Antusiasme Warga Koja Jakarta Utara Dalam Penukaran Uang Baru

Ia juga menjelaskan, sudah ada yang berkoordinasi dengan sekretaris BPBD Sumenep terkait gejala fenomena aneh tersebut.

“Sementara kita berkoordinasi dengan sekretaris BPD, katanya tim sudah menangani tapi belum diketahui gejala apa,” terangnya.***