SUMENEP, Madurapost.id – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan panggil Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan (Dispertahortbun) setempat.
Pemanggilan itu dilakukan perihal patokan harga tembakau di Sumenep yang masih belum menemukan titik temu soal harga anjlok atau pun tidak. Komisi II DPRD Sumenep menilai selama ini Dipertahortbun lemah dalam melakukan kordinasi untuk membicarakan nasib para petani tembakau, terlebih saat ini sudah masuk musim panen tembakau.
“Intinya, semua punya tanggung jawab yang sama, gak boleh apatis. Untuk itu, tetap akan kita panggil, saya sudah tahu persis lah berapa kali kita koordinasi. Tapi, untuk permasalahan saat ini masih belum,” terang Akis Jasuli, anggota Komisi II DPRD Sumenep, pada media, Rabu (19/8).
Menurutnya, dengan lemahnya koordinasi tersebut mengakibatkan masyarakat khususnya para petani tembakau kebingungan. Sebab, saat ini sudah banyak tembakau yang sudah dipanen.
“Jadi, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait itu bukan berarti sudah selesai sebelum ada hasil yang nyata. Jika demikian, itu kan seolah-olah apatis, bukan begitu seharusnya,” jelas Akis.
Seharusnya, sambung dia, apa yang menjadi keluhan dan keinginan masyarakat petani difasilitasi sampai selesai. Sehingga, kesejahteraan bisa dicapai dan dirasakan.
“Kalau gak ada output yang sesuai dengan keinginan para petani, ya berarti tugas dan perjuangan kita belum berakhir,” tegasnya.
Dikonfirmasih terpisah, Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto mengaku bahwa pihaknya intens berkoordinasi jauh sebelum masa tanam tembakau.
“Koordinasi bagaimana yang kurang. Kami sudah sangat intens sekali, terutama dalam peningkatan kualitas bahan baku. Bahkan sudah diawali jauh hari sebelum masa tanam,” ucapnya.
Arif menyesalkan pihaknya dinilai lemah koordinasi. Padahal, kata dia, meski PT Bentoel tahun ini menyatakan tidak akan mengambil tembakau, namun sudah berhasil menjalin kerjasama dengan salah satu pabrikan lain, yakni PT. Djarum.
“Temuan yang bagaimana, kita sudah koordinasi kemarin, tidak ada. Siapa yang berbicara temuan itu,” tukasnya. (Mp/al/rus)