SAMPANG, MaduraPost – Keseriusan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang dalam menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 perlu dipertanyakan. Pasalnya, serapan anggaran tahun lalu masih menyisahkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp151 miliar.
Kepala Badan Pendapantan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Sampang Saryono membenarkan jika APBD tahun 2019 masih menyisahkan SILPA Rp 151 miliar.
Tingginya SILPA tahun lalu disebabkan karena dana untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak terserap 100 persen.
Meski demikian, pihaknya tidak bisa merinci besaran anggaran yang tersisa di tiga program tersebut.
“Kalau anggaran untuk program fisik terserap dan terealisasi secara keseluruhan,” ujar Saryono dihubungi melalui sambungan telpon seluler, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Saryono, SILPA tahun lalu tergolong rendah dibandingkan dengan SILPA di tahun-tahun sebelumnya. Sisa anggaran yang tidak terserap bukan karena tidak maksimalnya realisasi program. Tapi lebih kepada efisiensi anggaran.
“SILPA 2019 sudah dimasukkan dalam APBD tahun ini, dan akan digunakan untuk program kerja sesuai dengan posnya masing-masing,” katanya.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Sampang Fadol meminta, pemerintah daerah kedepannya, harus lebih serius lagi dalam merealisasikan dan menyerap anggaran yang tersedia, pihaknya mewanti-wanti pada tahun selanjutnya SILPA dapat diminimalisir. Karena tingginya SILPA tersebut, dikarenakan lemahnya perencanaan.
Politikus PKB itu, mendorong semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih maksimal dalam merealisasikan program kerja, Baik fisik maupun non fisik.
Dirinya menekankan agar semua program kerja harus memiliki perencanaan yang matang, Sehingga tidak lagi menyisakan SILPA yang cukup tinggi. Untuk tahun 2020, estimasi SILPA itu, maksimal Rp79 miliar.
“SILPA ini bisa kecil, salah satunya dengan cara, perencanaan yang matang dan memaksimalkan realisasi program di semua OPD. Kami harap kejadian ini, tidak terjadi lagi pada tahun-tahun berikuitnya,” pungkasnya. (mp/zen/rul)