SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
DaerahHeadlinePemerintahan

Serap Aspirasi, Warga Keluhkan PNS Suami dan Istri dalam Satu Sekolah di Bangkalan

×

Serap Aspirasi, Warga Keluhkan PNS Suami dan Istri dalam Satu Sekolah di Bangkalan

Sebarkan artikel ini

BANGKALAN, MaduraPost – Sepasang Suami istri yang sama-sama menjadi PNS di sebuah Sekolah Dasar (SD) di kecamatan Galis kabupaten Bangkalan, dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Hal itu disampaikan Abdul Azis selaku kepala dusun timur gunung desa Daleman kecamatan Galis diantaranya alokasi guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di sekolah SD.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pasalnya ada SD yang di dalamnya terdapat dua PNS, namun statusnya suami istri, jika salah satu ada masalah, kedua PNS tersebut sama-sama tidak masuk untuk mengajar.

Baca Juga :  Puncak Festival Paralayang Berlangsung Meriah, 46 Atlet dari 16 Kota di Jawa Timur Hadir ke Sumenep

“Jangan sampai ada dua PNS guru dalam satu sekolah, kasihan karena yang menjadi korban adalah murid, SD rata-rata sistem belajarnya adalah wali kelas,” Paparnya saat menyampaikan keluhnya terhadap Nurhasan DPRD komisi D saat reses di desa Daleman kecamatan Galis, Rabu (04/03/2020)

Abdul Azis juga mengeluhkan terhadap pembuatan KTP elektrik yang berpusat di kabupaten, karena kebanyakan masyarakat desa Daleman banyak yang sudah usia lanjut, dan meminta pembuatan KTP keliling.

Baca Juga :  DPRD Jatim Sebut Anggaran Hibah Rp 2,9 Triliun Belum Dipertanggungjawabkan

“Minimal membuat KTP elektronik yang langsung terjun ke desa-desa untuk difasilitasi, untuk mempermudah, serta kasihan bagi usia yang sudah lansia tetapi tidak memiliki KTP,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Nur Hasan selaku ketua Komisi D DPRD Bangkalan berjanji akan menyampaikan keluhan tersebut kepada Pemerintah Kabupten (Pemkab) Bangkalan, yakni kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Dispendukcapil untuk ditindaklanjuti.

“Terkait guru PNS kita akan berkoordinasi dengan Diknas, jika permasalahan itu bisa merugikan siswa dalam belajar, maka harus ada tindak lanjut,” ucapnya.

Baca Juga :  Mangkrak Tak Difungsikan, Balai Desa Waru Timur Tampak jadi Sarang Hantu

Sedangkan terkait Dispendukcapil pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, agar dapat melakukan perekaman secara kolektif di desa Daleman kecamatan Galis.

“Saya akan minta Dispendukcapil terjun ke lapangan melakukan perekaman secara kolektif, namun jika harus terjun ke per desa mungkin tidak bisa, disebabkan terbatasnya alat, tapi jika perekaman secara kolektif dikecaatan saya usahakan bulan ini,” Tutupnya. (mp/sur/rul)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.