SUMENEP, MaduraPost – Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, dinilai bersikap otoriter kepada para pengurus partai di jajaran DPC.
Parahnya, para Ketua DPC Partai Nasdem Sumenep dikeluarkan dari grup inti kepengurusan melalui grup WhatsApp secara sepihak tanpa pemberitahuan apapun.
Tentu hal ini membuat para ketua DPC Partai Nasdem Sumenep meradang. Salah satunya disampaikan oleh Ketua DPC Partai Nasdem Batuputih, Abul A’la.
Dia bilang, pada Senin (20/5/2025) siang, semua Ketua DPC Partai Nasdem Sumenep dikeluarkan dari grup inti partai tanpa ada alasan yang jelas.
“Baru-baru ini, kami setelah ada pemberontakan, semua Ketua DPC dikelurkan dari internal grup DPD. Itu grupnya ditutup dan kami diberhentikan secara sepihak,” kata Abul A’la dalam keterangannya pada media, Selasa (21/5).
“Politik memang begitu, jadi saya tidak heran lagi,” timpalnya lebih lanjut.
Atas ketidakharmonisannya internal Partai Nasdem Sumenep tersebut, para ketua DPC mengancam akan melakukan perlawanan dalam waktu dekat.
“Ini teman-teman sudah menggerutu semua dan akan memberontak,” tegasnya.
Pihaknya hanya bisa menyayangkan atas tindakan Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, yang tidak transparansi dan bersikap otoriter pada anggotanya sendiri.
“Seandainya Ketua DPD Partai Nasdem transparansi kepada semua pengurus DPC, kami bisa memaklumi. Tapi ini tidak ada kejelasan sama sekali,” tutur Abul A’la.
Sedikit ia menceritakan, bahwa setiap pertemuan kepartaian, para pengurus DPC urunan untuk mendapatkan konsumsi.
“Kami kadang itu urunan saat ada pertemuan partai,” bebernya.
Sementara data yang dihimpun media ini, Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, melalui TA DPD Partai, Jakfar, menutup grup WhatsApp pengurus DPD dan DPC Nasdem Sumenep pada Senin (20/5/2024) kemarin.
“As.wb. terimakasih bnyak yg setinggi tinggi nya kepada pengurus nasdem 2020-2024 atas didikasih perjuangan nya kk. begitupula saya sebagai ketua partai nasdem semenep dan atas nama peribadi sebagai manusia biasa mohon beribu maaf atas segala salah dan khilaf saya baik disengaja maupun yg tidak disengaja,” tulisnya di grup pengurus partai tersebut.
“Sesuai dg SK baru DPD Partai NasDem kabupaten sumenep, maka group ini kami tutup, terima kasih kepada semua kk DPD yang sdah berjuang membesarkan NasDem sumenep, serta mohon dimaafkan atas segala bentuk kekurangan & kekhilafan trutama saya (Admin),” sambungnya lebih lanjut.
“As.wb. terimaksih bnyak kepada pengurus DPC lama, selama ini bersama dengan saya… pabilah ada salah saya sebagai manusia biasa mohon beribu maaf.. dimanapun kita berada kita bersaudara tidak bisa ditukar dengan apapun… sekali lagi mohon beribu maaaf,” tutup Jakfar dalam pengumuman pembubaran grup pengurus DPD dan DPC Partai Nasdem Sumenep.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, diduga tidak pernah memberitahukan kepada jajaran DPC partai terkait pencairan dana Banpol.
Dari sinilah kemudian para Ketua DPC Partai Nasdem Sumenep melakukan perlawanan dan menanyakan perihal transparansi pencairan dana Banpol tersebut.
Sayangnya, hal itu tidak membuahkan hasil. Sehingga, para Ketua DPC Partai Nasdem Sumenep merasa heran atas sikap Ketua DPD, Moh. Hosni.***






