Bupati Pamekasan Badrut Tamam saat menggunakan pakaian Batik |
PAMEKASAN, Madurapost – Rencana Bupati Pamekasan untuk menjadikan batik Pamekasan Go Internasional mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Kabupaten Pamekasan.
Hal itu tentunya harus disesuaikan dengan program dan kebijakan Bupati Pamekasan (Berbaur) terhadap para pengrajin Batik yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Namun rencana Bupati Pamekasan untuk menjadikan Batik Go Internasional dianggap sebagai sarana untuk mencari Popularitas. Hal Itu disampaikan Nurul Huda Sebagai Ketua Aliansi Mahasiswa Pemuda Pamekasan (AMPAS). Sabtu, (22/06/19)
Hal itu disampaikan Huda menanggapi Renaca Bupati Pamekasan yang akan memfasilitasi pengusaha Batik Pamekasan untuk mengikuti pameran di Tazania Afrika yang rencananya pada bulan Juli Mendatang.
Namun apa yang disampaikan Bupati Pamekasan terhadap publik tidak sesuai dengan realita yang dirasakan oleh pengusaha batik Di Pamekasan. Terutama pengusaha yang rencananya akan ikut promosi Batik ke Tanzania Afrika.
“Awalnya Bupati bilang ke masyarakat akan dibantu segalanya untuk Biaya promo ke Tanzania, setelah ditunggu oleh masyarakat ternyata Bupati minta masyarakat untuk sumbangan sendiri” Kata Nurul Huda dengan kecewa
“Kalau begitu caranya, Bupati hanya pintar bicara aja, dan numpang tenar dengan pemasaran Batik. Tapi aksi nyata yang membantu pengusaha batik tidak ada” Imbuhnya
Namun Nurul Huda Kecewa terhadap Bupati Pamekasan, Karena Perwakilan yang rencananya akan dikirim ke Tanzania harus mengeluarkan biaya pribadi tanpa bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan. (mp/liq/zul)