Sebanyak 30 Desa di Sumenep Sudah Mengajukan Pencairan BLT Dana Desa

- Jurnalis

Minggu, 10 Mei 2020 - 22:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, MaduraPost – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh. Ramli, mengatakan bahwa sejauh ini masih ada 30 Desa yang mengajukan pencairan khusus Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Diketahui, BLT yang bersumber dari dana desa (DD) itu sudah mulai bisa dicairkan oleh tiap desa. Sehingga, validasi data menjadi perhatian agar tidak terjadi pemberian bantuan sosial yang tumpang tindih, bahkan salah sasaran.

Baca Juga :  Ketua DPC PWRI Sumenep: HPN 2025 Momentum Perkuat Profesionalisme Pers

“Laporan yang masuk hanya berkisar 30 Desa yang sudah mengajukan pencairan khusus BLT. Jadwal pencairan khusus BLT sangat ditentukan dari pengajuan ke Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) di Kabupaten Pamekasan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Ahad (10/5/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pencairan BLT dari anggaran DD sebesar Rp 600.000 per bulan itu, ternyata masih tergantung dari kesiapan masing-masing Desa. Ramli menerangkan, untuk penunjang pengajuan pencairan, Desa harus mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui DPMD setempat.

Baca Juga :  Ibu Durhaka Suka Ngobral Cinta, Anak Masuk Penjara

Sedangkan, penerima BLT sendiri yakni warga miskin yang belum pernah menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk lain. Seperti mendapatkan Kartu Prakerja, bantuan pangan non tunai, bantuan sosial di bawah Kementerian Sosial (Kemensos), atau bantuan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH).

“Sayangnya, beberapa hari terakhir ada kesulitan untuk memposting di bagian IT-nya. Jadi ada data yang harus di-input dulu untuk bisa melakukan pencarian,” kata dia. (Mp/al/kk)

Baca Juga :  Gelar Silaturrahmi Ulama, BASSRA Perjuangkan Nasib Petani Garam dan Tembakau

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Puskesmas Dungkek Gencarkan Sosialisasi Campak di Posyandu, Edukasi dan Leaflet Dibagikan
Pemdes Rekkerrek Pamekasan Geram, Lokasi Dapur MBG Diklaim Sepihak oleh Pihak Luar
Pelayanan Nikah Disoal, KUA Karang Penang Sampang Klarifikasi Soal Koordinasi dengan Desa
Sulit Urus Pernikahan, Warga Keluhkan Pelayanan Pj Kades Karang Penang Onjur Sampang
Makayasa Dapat Dukungan Bupati Sumenep, Target Serap 500 Tenaga Kerja dan Dorong IPM Lewat Industri Kretek
Dari Konter ke Agen BRIlink, Samhaji Hadirkan Layanan Perbankan di Pelosok Sentol Laok Sumenep
Pendapatan Transfer Menyusut, Fakta Foundation Desak Pemda Optimalisasi PAD Sumenep
Ini Makna Logo ‘Songennep Jaja Rajja’, Simbol 757 Tahun Kejayaan dan Kemandirian Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:29 WIB

Puskesmas Dungkek Gencarkan Sosialisasi Campak di Posyandu, Edukasi dan Leaflet Dibagikan

Rabu, 16 Juli 2025 - 09:36 WIB

Pemdes Rekkerrek Pamekasan Geram, Lokasi Dapur MBG Diklaim Sepihak oleh Pihak Luar

Rabu, 16 Juli 2025 - 06:21 WIB

Pelayanan Nikah Disoal, KUA Karang Penang Sampang Klarifikasi Soal Koordinasi dengan Desa

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:10 WIB

Makayasa Dapat Dukungan Bupati Sumenep, Target Serap 500 Tenaga Kerja dan Dorong IPM Lewat Industri Kretek

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:33 WIB

Dari Konter ke Agen BRIlink, Samhaji Hadirkan Layanan Perbankan di Pelosok Sentol Laok Sumenep

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB