PAMEKASAN, MaduraPost – Patut disyukuri dan dibanggakan, SDN Palengaan laok 1, Kecamatan Palengaan, menjadi satu satunya Sekolah Dasar yang meraih penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional dari dua kementerian sekaligus. Yakni, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Serta, kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023.
Sebagai wujud syukur, SDN Palengaan Laok 1 menggelar tasyakkuran yang digelar sangat meriah dengan rangkaian acara kirab, start lapangan voly Satria Muda Rombuh menuju SDN diiringi Drum Band Gita Puspita Utama, finish ramah tamah dihalaman SDN Palengaan Laok 1.
Pada ajang Penghargaan Adiwiyata Nasional itu, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Kepala DLH Pamekasan, Camat Palengaan, Kapolsek Palengaan, Danramil Palengaan, Ketua Korwilcambidik Palengaan. Komite.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan bahwa penghargaan Adiwiyata Nasional merupakan penghargaan bergengsi, dan merupakan salah satu program dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Saya sangat mengpresiasi kepada seluruh stakeholder SDN Palengaan laok 1 yang telah meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional. Sehingga, lingkungan sekolah menjadi tempat pembelajaran yang nyaman untuk warga sekolah, baik guru maupun siswa,” katanya.
Camat Palengaan Bapak Muzanni dalam sambutannya, sangatlah puas dan bangga karena satu-satunya SDN di Pamekasan hanya SDN Kecamatan Palengaan yang mendapat penghargaan adiwiyata nasional dari 2 kementerian sekaligus.
“Alhamdulillah ini semua patut disyukuri, untuk mendapatkan adiwiyata nasional ini tidak mudah, perlu perjuangan dan penataan yang sangat lama. Terima kasih bapak ibu guru, komite SDN Palengaan Laok 1, yang telah buat harum Kecamatan Palengaan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SDN Palengaan Laok 1, Puguh Yuli Astuti mengatakan, ada beberapa program yang dicanangkan untuk menjadi sekolah adiwiyata. Meliputi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Kemudian, kantin sekolah sedapat mungkin meminimalisasi penggunaan plastik, dan ada pemanfaatan plastik bekas minuman yang dijadikan sebagai pot-pot gantung.
“Ini adalah perjuangan dan keuletan semua warga sekolah, yang selama kurang lebih enam tahun merintis menjadi Sekolah Adiwiyata,”ujarnya.
SDN Palengaan Laok 1, lanjut Ibu Puguh, siap membantu SDN yang lain di Pamekasan apabila ingin maju meraih penghargaan adiwiyata.
“Dengan senang hati, saya siap membantu mas” pungkasnya.






