SUMENEP, MaduraPost – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pastikan pihak pabrikan telah mengajukan pembukaan gudang tembakau dalam tahapan pembelian musim panen tembakau.
Seperti diketahui, saat ini gudang tembakau yang telah membuka pembelian yakni PT. Giri Dipta Sentosa, yang berlokasi di Gudang Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk. Gudang tersebut telah memberikan pemberitahuan kepada Dispertahortbun Sumenep untuk membuka pembelian tembakau musim tanam tahun 2021, dimulai sejak tanggal 7 Agustus 2021 kemarin.
Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Rina Suryandari menjelaskan, jika saat ini optimis tembakau petani terserap secara utuh.
“Biasanya para petani ini menyesuaikan dengan kouta tembakau mereka. Kalau sudah selasai baru bisa dikirim ke gudang,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya oleh media ini, Senin (9/8).
Di musim panen tembakau ini biasanya para petani akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) setempat.
“Sekitar 2 hingga 3 bulanan baru tembakau dikirim ke gudang, tidak menutup kemungkinan begitu. Seminggu sebelumnya biasanya para petani memberitahukan ke perijinan dulu,” katanya.
Dia menyebutkan, jika gudang tembakau yang sudah melakukan koordinasi untuk membuka pembelian hanya satu pabrikan, diantara banyak gudang tembakau yang ada di Sumenep.
“Kalau tembusannya ke Dispertahortbun hanya satu gudang. Tapi kalau yang sudah masuk ke perijinan juga sudah ada satu gudang lagi,” terangnya.
Menurutnya, meski masa pandemi Covid-19 belum berakhir, pihaknya menilai, kesadaran para petani sudah mulai terbangun, yaitu dalam proses musim tanam tembakau dan musim panen hingga penjualan ke pabrikan.
“Kemarin ini kenapa sempat mundur, karena cuaca yang kurang memungkinkan, jadi para petani tidak tanam tembakau seperti biasanya,” paparnya.
Pihaknya berharap, agar musim panen tembakau tahun ini dapat terserap keseluruhan oleh pabrikan.
“Usaha kita sudah dari tahun kemarin agar tembakau kita bisa terserap semua. Kita juga sudah memfasilitasi ke PT. Djarum di Kabupaten Pamekasan. Kita imbau kepada para petani agar bisa langsung menjual ke pabrikan bukan lewat bandul,” imbaunya.
Masalah harga tembakau, pihaknya belum bisa memastikan kesetabilan dari tahun ke tahun. Sebab, yang menjadi nilai tertinggi harga jual adalah kualitas tembakau itu sendiri.
“Tembakau itu kan memiliki harga bebas, jadi kita tidak bisa menentukan harga berapa untuk lakunya si tembakau itu sendiri, biar harga pasar yang menentukan. Tapi kita tetap bertahan dengan kualitas, meski harga dipasrahkan kepada pabrikan,” ujarnya.
Hingga saat ini, petani pemasok tembakau terbanyak setiap tahun masih dipegang oleh tiga Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Guluk-guluk, Kecamatan vPasongsongan, dan Kecamatan Ganding.
“Kita berharap total tembakau ini terserap ke gudang, walaupun harga menyesuaikan dengan pabrikan itu sendiri. Setiap tahun pasti tembakau kita terserap semua,” jelas dia.
“Kepada masyarakat kita sudah mensosialisasikan terkait kualias tembakau dari mulai proses tanam hingga musim jual. Jadi yang dibutuhkan pabrikan kan jelas, yaitu tembakau tegal dan gunung,” tambahnya.