SUMENEP, MaduraPost – Dalam rangka Safari Dakwah di berbagai wilayah di Indonesia, cicit syech Abdul Qodir Al-Jailani yang ke 28 yakni Sayyid Muhammad Amin Al-Jailani dari lebanon berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Qur’an, Desa Tambaksari, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Senin, 31 Oktober 2022.
Syafari dakwah Sayyid Muhammad Amin berlangsung diberbagai tempat, baik di pondok pesantren hingga di Kepulauan Sapudi, Sumenep. Hal ini merupakan tempat-tempat yang dahulu dikunjungi oleh ayahnya sendiri.
Kota pertama di Indonesia yang dikunjungi oleh Sayyid Muhammad Amin Al-Jailani yakni kota Jakarta dan dilanjutkan dibeberapa daerah di Jawa timur antara lain di Pulau Madura.
Dalam kunjungannya ke Madura, Sayyid Muhammad Amin didampingi ibundanya yakni ummi Eva yang berasal dari Cirebon.
Selama berada di Indonesia, dia mengungkapkan yang paling berkesan ketika berada di Madura. Menurutnya, Madura adalah tempatnya ilmu dan ulama. Hal itu disampaikan oleh Alfin, santri Tebuireng Jombang, yang mendampingi Sayyid Muhammad Amin selama di Madura.
“Beliau pernah mengatakan, Madinatul Ilmi wal ulama, tempatnya ilmu dan ulama,” ujar Alfin, saat diwawancarai oleh wartawan MaduraPost, Senin (31/10).
Saat memberikan tausiyah di pondok pesantren Darul Qur’an, Sayyid Muhammad Amin Al Jailani memberikan beberapa pertanyaan kepada santri dan santriwati tahfidz darul Qur’an.
Salah satu pertanyaan yang dirinya sampaikan, siapa nama ayah dan ibu Baginda Nabi Muhammad SAW. Santri yang berhasil menjawab pertanyaan darinya akan diminta menghadap untuk berfoto bersama.
Tidak hanya kepada santri dan santriwati tahfidz darul Qur’an, Sayyid Muhammad Amin juga mengajukan beberapa pertanyaan kepada wali santri yang hadir. Hingga saling berebut untuk menjawab pertanyaan.
Romaidi, salah satu wali santri yang hadir, mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa bertemu langsung dengan cicit syech Abdul Qodir Al-Jailani yang ke-28.
“Alhamdulillah, bersyukur dan senang Sayyid Muhammad Amin Al-Jailani bisa berkunjung dan mengijazahkan beberapa amalan dan doa kepada seluruh yang hadir di pondok pesantren darul Qur’an,” ungkap Romaidi.***






