SAMPANG, MaduraPost – Persediaan Obat di Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohammad zyn Sampang untuk pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terindikasi ada pungutan liar (Pungli).
Hal itu disampaikan Relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kabupaten Sampang saat melaporkan peristiwa tersebut ke Komisi IV DPRD Sampang.
Menurut Rois Anwar selaku Relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sampang mengatakan bahwa telah terjadi kongkalikong dalam pembelian obat untuk Pasien BPJS di di RSUD Dr. Mohammad Zyn sampang
“Kami mengawal pasien BPJS, kebetulan pada saat itu ia melakukan membelian obat di Farmasi RSUD, tapi disuruh beli obat ke Apotek luar, di sebabkan jenis obat yang dibutuhkan di farmasi RSUD tidak ada,” ungkapnya. Senin (9/3/2020).
Ia kecewa. Karena, seharusnya pihak Farmasi RSUD tersebut menyediakan segala jenis obat, agar saat ada pasien membutuhkan tidak berdalih kosong.
Bahkan dengan ketidak tersedian obat yang dibutuhkan tersebut, pihak farmasi RSUD mengarahkan untuk melakukan pembelian obat diluar RSUD
“Kalok memang obat tersebut tidak ada, seharusnya ada solusi. Karena, sepengalaman saya saat melakukan pengawalan di rumah sakit Soetomo, dengan konfirmasi ke dokter pihak farmasi memberikan obat yang spesifikasinya sama, bukan malah disuruh melakukan membelian obat ke Apotek luar,” imbuhnya
Namun saat pasien BPJS melalukan pembeliam obat, maka itu harus mengeluarkan uang, padahal pasien dengan kartu BPJS ini disebabkan karena tidak mampu.
“Ketika beli obat keluar harus mengeluarkan uang, dan ini pasien PBJS bukan umum,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi kepada Iqbal Fatoni selaku anggota Komisi IV DPRD Sampang mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga, bahwasanya ada pasien BPJS melakukan pembelian obat diluar dan ia menilai dengan permaslahan tersebut di farmasi RSUD ada pungli.
“Saya menilai di RSUD ada punglui, karena seharusnya pasien BPJS ini gratis,” ungkapnya.
Padahal dua minggu sebelumnya, Saat Iqbal Fatoni melakukan sidak ke RSUD Sampang, Pihaknya sudah berpesan agar jangan sampai ada pasien BPJS Yang membeli obat diluar rumah sakit.
Sehingga ia berharap pada Bupati Sampang H. Selamet Junaidi melakukan gebrakan terkait kondisi RSUD dr. Mohammad Zyn yang amburadul.
Semantara itu, Direktur RSUD Dr. Mohammad Zyn, Titin Hamidah mengaku tidak tahu terkait permasalah tersebut, karena ia belum mengecek saat hendak dikonfirmasi oleh awak media.
Bahkan pihaknya mengkau sudah menyediakan hampir seribu item obat di farmasi RSUD.
“Yang jelas saya sudah menyedikan hampir seribu dari setiap item obat, namun untuk obat yang tidak ada di farmasi saya belum tahu, tapi nanti akan saya cek. Tapi yang penting kondisi pasien sudah terlayani,” pungkasnya. (mp/man/rul)