Reses II Tahun 2020, Masalah Pendidikan dan kesehatan Menjadi Prioritas Mathur Husyairi

- Jurnalis

Rabu, 16 September 2020 - 16:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, Madurapost.id – Anggota komisi E DPRD Jawa Timur Mathur Husyairi menggelar serap aspirasi (Reses) kedua tahun 2020 di Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Rabu (16/09/2020)

Dalam acara reses tersebut, Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut banyak mendapat keluhan tentang pelayanan kesehatan dan ketimpangan pendidikan antara di kota dan di desa.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Wadut warga desa Soddara, bahwa pemerataan guru di desa sangat timpang dibandingkan kota, bahkan pelayanan dan fasilitas pendidikan juga sangat riskan untuk pendidikan yang berada di desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Produk Bandeng Pangarengan Wajib Masuk Retail Besar di Kabupaten Sampang

“Guru PNS tidak merata di pedesaan, bahkan lebih banyak guru sukwan yang mengisi. Apalgi jika berbicara terkait fasilitas seharusnya di desa juga harus sama seperti di kota, memiliki laboratorium dan perpus. Bahkan di sini banyak sekolah ketika melaksanakan pembelajaran, murid duduk di lantai karena tidak ada bangku,” Kata Wadut

Serta pelayanan kesehatan yang sangat sulit diakses oleh rakyat kecil, bahkan BPJS dinaikkan. Itu menjadi beban bagi kami selaku rakyat kecil yang pekerjaannya sebagai buruh tani dan pekerja serabutan.

Baca Juga :  Soal Petani Tembakau, Bupati Sumenep Mewanti-wanti Agar Kesejahteraan Jadi Prioritas

“Pada awalnya kami mengikuti BPJS sesuai dengan kemampuan kami, jika dinaikkan seperti ini bagaimana kami harus membayarnya, buat makan saja kadang harus mencari di hari ini juga,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Mathur mengatakan bahwa masalah kesehatan dan pendidikan merupakan hal yang klasik di Madura, yang terdiri dari empat kabupaten.

Bagi Mathur hal tersebut menjadi catatan penting untuk menanyakan terhadap Dinkes, BPWS, serta dinas pendidikan provinsi.

“Untuk guru saat ini memeng sangat kekurangan apalagi yang PNS, setiap bulannya pasti ada yang pensiun namun belum ada pengangkatan PNS guru. Terkait kesehatan sebenarnya ada anggaran di provinsi sebesar 300 Milliar lebih yang tidak terserap oleh dinkes, sebenarnya kabupaten juga harus aktif untuk menyerap anggaran itu, untuk kebutuhan masyarakat di kabupaten,” Jelas Mathur.

Baca Juga :  LPI Nurul Islam Depoh Timur Gelar Musabaqoh Akhir Sanah Yang Ke XIX

“Kita akan tampung semua aspirasi masyarakat untuk kemudian kita bicarakan di DPRD, Sehingga pemerintah juga bisa bijak dalam membuat program prioritas,” Tutup Mathur. (Mp/sur/kk)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab Sumenep Dampingi Tiga Korban Dugaan Asusila Oknum Ustadz di Kangean
Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam
Kamarullah: Haji Harus Sesuai Aturan, Bukan Asal Berangkat
Berkah Cell Hadirkan Layanan BRIlink, Permudah Warga Marengan Daya Transaksi Keuangan
KPU Sumenep Tetapkan Hairul Anam sebagai Pengganti BEI, DPRD Segera Ajukan ke Gubernur
Pembentukan Koperasi Merah Putih Rampung di Seluruh Desa Sumenep, 210 Sudah Kantongi Legalitas
Gabung Jadi Agen BRILink, Penjual Ikan Hias di Sumenep Raup Untung Ganda
BRIDA Sumenep Rampungkan Studi Digitalisasi Pendidikan, Ungkap Kelemahan Infrastruktur

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:26 WIB

Pemkab Sumenep Dampingi Tiga Korban Dugaan Asusila Oknum Ustadz di Kangean

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:14 WIB

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Senin, 16 Juni 2025 - 12:24 WIB

Kamarullah: Haji Harus Sesuai Aturan, Bukan Asal Berangkat

Senin, 16 Juni 2025 - 10:34 WIB

Berkah Cell Hadirkan Layanan BRIlink, Permudah Warga Marengan Daya Transaksi Keuangan

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:00 WIB

KPU Sumenep Tetapkan Hairul Anam sebagai Pengganti BEI, DPRD Segera Ajukan ke Gubernur

Berita Terbaru

RUSAK. Potret dua ruas jalan desa di Lebeng Timur tampak rusak dan tak terurus, meski perbaikan selalu tercantum dalam program tahunan pemerintah desa. (Istimewa for MaduraPost)

Daerah

Dana Miliaran Tak Jelas, Desa Lebeng Timur Bungkam

Selasa, 17 Jun 2025 - 09:14 WIB

Potret SPBU SPBU 54.691.03 Junok Bangkalan saat mengisi bbm ke jeriken (foto: dokumentasi madurapost).

Ekonomi & Bisnis

SPBU Junok Bangkalan Diduga Abaikan Antrean, Prioritaskan Jeriken

Senin, 16 Jun 2025 - 14:12 WIB

FLAYER. Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan informasi resmi jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang TK, SD, dan SMP, dengan prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi. (Istimewa for MaduraPost)

Pendidikan

Pendaftaran Siswa Baru 2025 di Sumenep Resmi Dibuka

Senin, 16 Jun 2025 - 13:39 WIB